KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menyampaikan, saat ini musim panen tahun 2020 sudah berjalan hampir dua bulan. Akan tetapi penyerapan atau pembelian hasil panen para petani tembakau oleh industri masih lemah dan harga cenderung rendah. Ketua APTI Agus Parmuji mengatakan, kondisi petani tembakau saat ini tidak terlepas dari faktor kenaikan cukai yang rata-rata 23% di tahun ini. Selain itu, karena kebijakan pemerintah pusat yang merencanakan akan menaikan besaran tarif cukai di tahun 2021. “Dengan adanya kebijakan tersebut sangat berdampak terhadap tergulungnya gelombang budaya ekonomi pertembakauan didesa-desa seluruh Indonesia,” kata Agus dalam surat terbukanya yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/9)
Asosiasi petani tembakau curhat hasil panen turun karena tarif cukai
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menyampaikan, saat ini musim panen tahun 2020 sudah berjalan hampir dua bulan. Akan tetapi penyerapan atau pembelian hasil panen para petani tembakau oleh industri masih lemah dan harga cenderung rendah. Ketua APTI Agus Parmuji mengatakan, kondisi petani tembakau saat ini tidak terlepas dari faktor kenaikan cukai yang rata-rata 23% di tahun ini. Selain itu, karena kebijakan pemerintah pusat yang merencanakan akan menaikan besaran tarif cukai di tahun 2021. “Dengan adanya kebijakan tersebut sangat berdampak terhadap tergulungnya gelombang budaya ekonomi pertembakauan didesa-desa seluruh Indonesia,” kata Agus dalam surat terbukanya yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/9)