KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mendukung kebijakan pemerintah terkait pembatasan impor. Sekretaris Jenderal APSyFI, Redma Gita Wirawasta menyatakan bahwa pembatasan atau pengendalian barang impor selain dapat mengurangi defisit transaksi berjalan, kebijakan tersebut juga mampu mendorong kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dari hulu ke hilir. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja perdagangan sektor TPT dalam dekade terakhir terus mengalami penurunan. Ekspor tercatat hanya tumbuh 8,2% sementara impor melonjak hingga 57,1% sehingga surplus neraca perdagangannya menjadi turun dari US$ 7 miliar pada tahun 2005 hingga menjadi US$ 3,78 miliar pada tahun 2017.
Asosiasi produsen Serat dan Benang Filament dukung pembatasan impor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mendukung kebijakan pemerintah terkait pembatasan impor. Sekretaris Jenderal APSyFI, Redma Gita Wirawasta menyatakan bahwa pembatasan atau pengendalian barang impor selain dapat mengurangi defisit transaksi berjalan, kebijakan tersebut juga mampu mendorong kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dari hulu ke hilir. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja perdagangan sektor TPT dalam dekade terakhir terus mengalami penurunan. Ekspor tercatat hanya tumbuh 8,2% sementara impor melonjak hingga 57,1% sehingga surplus neraca perdagangannya menjadi turun dari US$ 7 miliar pada tahun 2005 hingga menjadi US$ 3,78 miliar pada tahun 2017.