KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Tani Karet Indonesia skeptis terhadap program peremajaan pohon karet yang tengah diagendakan pemerintah. Pasalnya, sumber pendanaan yang diagendakan tidak bisa dipastikan mampu mendukung program tersebut. Lukman Zakaria, Ketua Asosiasi Petani Karet mengatakan, metode menebang karet dan menjualnya untuk dijadikan modal peremajaan bukanlah metode baru. Apalagi harga jual pohon karet per hektare (ha), ataupun bila sudah dipotong dan divolume per kubik masih rendah. "Kalau dijual harganya Rp 500.000 per kubik, itu kalau yang bagus. Satu kubik itu butuh berapa pohon? Kalau begitu saja petani juga bisa, karena itu sudah program zaman Belanda," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (23/8).
Asosiasi: Rencana pemerintah jual kayu karet untuk danai peremajaan tidak efektif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Tani Karet Indonesia skeptis terhadap program peremajaan pohon karet yang tengah diagendakan pemerintah. Pasalnya, sumber pendanaan yang diagendakan tidak bisa dipastikan mampu mendukung program tersebut. Lukman Zakaria, Ketua Asosiasi Petani Karet mengatakan, metode menebang karet dan menjualnya untuk dijadikan modal peremajaan bukanlah metode baru. Apalagi harga jual pohon karet per hektare (ha), ataupun bila sudah dipotong dan divolume per kubik masih rendah. "Kalau dijual harganya Rp 500.000 per kubik, itu kalau yang bagus. Satu kubik itu butuh berapa pohon? Kalau begitu saja petani juga bisa, karena itu sudah program zaman Belanda," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (23/8).