Asosiasi Sambut Baik Pembebasan Biaya Konversi Motor BBM ke Motor Listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pelaku usaha kendaraan listrik mengapresiasi langkah pemerintah melalui Kementerian ESDM yang menggratiskan konversi sepeda motor BBM menjadi motor listrik hingga ribuan unit.

Sebagaimana diketahui, Kementerian ESDM meluncurkan program konversi motor konvensional menjadi motor listrik sebanyak 1.000 unit yang ditujukan untuk masyarakat Jabodetabek.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya mendukung adanya program konversi motor listrik secara gratis untuk sejumlah unit. Program ini pada dasarnya berjalan paralel dengan program subsidi penjualan motor listrik baru sebanyak Rp 7 juta per unit yang digulirkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).


Baca Juga: Ini Alasan ESDM Gratiskan Konversi 1.000 Unit Motor Listrik di Jabodetabek

"Tujuan kedua program ini untuk meningkatkan populasi motor listrik untuk beberapa tahun ke depan," tutur dia kepada Kontan, Kamis (22/8).

Untuk meningkatkan realisasi motor konvensional yang dikonversi, Aismoli meminta agar jumlah bengkel konversi motor bersertifikat diperbanyak dan diperluas sebarannya. Aismoli juga berharap agar lebih banyak instansi pemerintah atau korporasi swasta yang dilibatkan dalam program konversi motor listrik.

"Program ini tampaknya akan efektif untuk pekerja ojek online dan kurir logistik," tambah Budi.

Dannif Danusaputro, Ketua Umum Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) menilai, salah satu hambatan program konversi yakni adanya keraguan sebagian masyarakat ketika hendak mengeluarkan dana untuk mengikuti program tersebut, meski telah mendapat subsidi.

Dalam hal ini, masyarakat khawatir bahwa setelah menghabiskan jutaan rupiah, motor listrik yang diperoleh dari hasil konversi justru performanya tidak lebih baik dibandingkan motor lama mereka yang masih mengkonsumsi BBM.r

"Akhirnya sebagian masyarakat ragu uang yang dimilikinya lebih baik untuk membiayai konversi atau beli motor baru sekalian. Kami sudah sampaikan masukan ini ke pemerintah," ungkap Dannif ketika ditemui Kontan, Kamis (22/8).

AEML berharap program pembebasan biaya konversi motor BBM ke motor listrik untuk ribuan unit dapat menghilangkan keraguan tersebut.  

Baca Juga: Kementerian ESDM Gratiskan Konversi 1.000 Unit Motor Listrik di Jabodetabek

Sebagai pengingat, Kementerian ESDM sebenarnya telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp 350 miliar untuk mengkonversi motor BBM menjadi motor listrik dengan target sebanyak 50.000 unit pada 2023 lalu. 

Kala itu, masyarakat diberi bantuan Rp 7 juta untuk setiap sepeda motor yang dikonversi menjadi motor listrik dan bebas pajak.

Pemerintah sempat menaikkan nilai subsidi konversi motor BBM ke motor listrik menjadi Rp 10 juta per unit pada akhir 2023 mengacu Peraturan Menteri (Permen) ESDM 13/2023. 

Namun, tampaknya minat masyarakat untuk mengikuti program konversi masih rendah, sehingga akhirnya pemerintah menggratiskan program tersebut untuk 1.000 unit motor di Jabodetabek.

Kementerian ESDM pun menyebut, sejauh ini sudah ada 788 pengajuan untuk program konversi motor BBM ke motor listrik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 592 unit sedang menjalani tahap konversi dan 196 unit lainnya telah menerima bantuan subsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi