KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) menyebut industri pelumas tetap memiliki prospek yang positif di tengah transisi menuju era kendaraan listrik. Sigit Pranowo, Ketua Umum Aspelindo menyampaikan, tingkat pertumbuhan konsumsi pelumas di Indonesia berkisar antara 2% sampai 2,5% per tahun. Pemicu pertumbuhan konsumsi pelumas tidak hanya datang dari kendaraan bermotor saja, melainkan juga berbagai sektor industri lain yang menggunakan pelumas seperti pertambangan dan perkapalan. Dari situ, Aspelindo memandang bisnis pelumas masih memiliki potensi yang menjanjikan pada masa depan. Kemunculan kendaraan listrik pun tidak menjadi penghambat bagi pelaku industri pelumas untuk meningkatkan penjualannya. Ini mengingat adopsi kendaraan listrik yang menyeluruh membutuhkan waktu tidak singkat.
Aspelindo Optimistis Kebutuhan Pelumas Tetap Tinggi dalam Beberapa Tahun Mendatang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) menyebut industri pelumas tetap memiliki prospek yang positif di tengah transisi menuju era kendaraan listrik. Sigit Pranowo, Ketua Umum Aspelindo menyampaikan, tingkat pertumbuhan konsumsi pelumas di Indonesia berkisar antara 2% sampai 2,5% per tahun. Pemicu pertumbuhan konsumsi pelumas tidak hanya datang dari kendaraan bermotor saja, melainkan juga berbagai sektor industri lain yang menggunakan pelumas seperti pertambangan dan perkapalan. Dari situ, Aspelindo memandang bisnis pelumas masih memiliki potensi yang menjanjikan pada masa depan. Kemunculan kendaraan listrik pun tidak menjadi penghambat bagi pelaku industri pelumas untuk meningkatkan penjualannya. Ini mengingat adopsi kendaraan listrik yang menyeluruh membutuhkan waktu tidak singkat.