KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia (Aspermigas) menilai tantangan yang dihadapi sektor energi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan tidak mudah. Diperlukan sejumlah langkah terobosan positif dari pemerintah agar kebutuhan energi di dalam negeri dapat terpenuhi. Ketua Umum Aspermigas John S. Karamoy menyampaikan, kebutuhan energi di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 224 juta ton setara minyak. Dari angka tersebut, 94 juta ton di antaranya merupakan minyak bumi. Belum cukup, Indonesia sudah mengimpor 53 juta ton minyak bumi di 2017 silam. Di sisi lain, kebutuhan minyak bumi Indonesia di tahun 2025 mendatang diprediksi mencapai 100 juta ton. Jika produksi minyak bumi Indonesia di tahun 2025 sama dengan tahun 2017, yakni 41 juta ton, maka Indonesia akan mengimpor minyak bumi sebanyak 60 juta ton.
Aspermigas sarankan pemerintah lakukan terobosan positif di sektor energi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia (Aspermigas) menilai tantangan yang dihadapi sektor energi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan tidak mudah. Diperlukan sejumlah langkah terobosan positif dari pemerintah agar kebutuhan energi di dalam negeri dapat terpenuhi. Ketua Umum Aspermigas John S. Karamoy menyampaikan, kebutuhan energi di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 224 juta ton setara minyak. Dari angka tersebut, 94 juta ton di antaranya merupakan minyak bumi. Belum cukup, Indonesia sudah mengimpor 53 juta ton minyak bumi di 2017 silam. Di sisi lain, kebutuhan minyak bumi Indonesia di tahun 2025 mendatang diprediksi mencapai 100 juta ton. Jika produksi minyak bumi Indonesia di tahun 2025 sama dengan tahun 2017, yakni 41 juta ton, maka Indonesia akan mengimpor minyak bumi sebanyak 60 juta ton.