ASRI tunda jual lahan ke Malaysia



JAKARTA.  PT Alam Sutera Tbk (ASRI) menunda penjualan lahan di Serpong kepada investor asal Malaysia hingga Januari 2015.  Penundaan penjualan lahan seluas dua hektar ini lantaran investor asal Malaysia tersebut masih mengurus proses perizinan.  

Sekretaris Perusahaan ASRI, Hendra Kurniawan mengatakan, perusahaan ini sebelumnya memberi hak eksklusif  hingga tanggal 25 November 2014. "Selama hak eksklusif diberikan, maka kami tidak bisa menjual lahan kepada orang lain," ujar dia kepada KONTAN.

Namun, proses pengurusan izin bagi investor asing untuk membeli lahan di Indonesia rupanya tidak mudah. Sebelumnya, investor harus mendirikan perseroan terbatas (PT). Proses pendirian PT inilah yang perlu waktu hingga berbulan-bulan. "Mereka (investor Malaysia) tetap menyatakan mau membeli lahan kami, namun digeser bulan Januari," lanjut Hendra. Namun, lantaran hak eksklusif sudah dicabut, maka ASRI pun bisa menawarkan lahan yang dimaksud ke pihak lain.


Hendra menyebut, nilai penjualan dua ha lahan tersebut mencapai Rp 500 miliar. Sebelumnya, ASRI juga telah berhasil menjual lahan seluas 0,7 ha kepada investor asing asal Singapura, Wing Tai Holding Limited.  Wing Tai berniat mengembangkan lahan ASRI menjadi apartemen.

Selanjutnya, ASRI akan terus menjual lahan maupun properti ke investor asing, disamping investor dalam negeri. Selama ini, Hendra mengaku banyak investor asing berminat terhadap lahan ASRI. Para investor sebagian besar dari Asia seperti Singapura, Malaysia, dan China.

Hingga November 2014, marketing sales ASRI Rp 4,1 triliun atau 82% dari target akhir tahun ini Rp 5 triliun.

Marketing sales ASRI 60% dari kawasan Alam Sutera, Serpong, Tangerang. Selain itu, dari proyek apartemen Ayodhya Cikokol,  apartemen Serpong, dan perumahan di Pasar Kemis. Tahun depan, ASRI menargetkan marketing sales Rp 5,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana