ASSA masuk lelang mobil



JAKARTA. Niat perusahaan penyewaan kendaraan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)  untuk mengambangkan bisnis balai lelang bakal segera terwujud. Saat ini perusahaan  tersebut tengah mengurus izin pendirian balai lelang mobil bekas. Perusahaan ini menggelontorkan investasi sekitar Rp 4 miliar-Rp 5 miliar untuk mendirikan balai lelang ini.

Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati, Direktur Utama PT Adi Sarana Armada Tbk,  berharap perusahaannya segera meraih izin pendirian balai lelang mobil. Maklum, targetnya balai lelang mobil ini bisa beroperasi sekitar April atau Mei 2014.

Menurutnya, latar belakang pendirian rumah lelang mobil bekas ini adalah untuk memudahkan konsumen membeli mobil bekas. Prodjo menjelaskan, selama ini perusahaan  tersebut menjual mobil bekas dengan sistem tender khusus. 


Pemenang tender khusus itulah yang selanjutnya menjual mobil bekas ke pembeli.  "Kami membangun balai lelang agar pembeli bisa langsung membeli dari kami," ungkap Prodjo kepada KONTAN, akhir pekan lalu.Meski masih mengurus perizinan, Prodjo menyatakan bahwa saat ini beberapa perusahaan pembiayaan dan perusahaan penjual mobil bekas sudah mengajukan diri untuk bekerjasama dengan Adi Sarana Armada. "Nanti, mereka hanya membayar biaya lelang, namun tidak ada sistem bagi hasil," katanya.

Sebagai tahap awal, lelang mobil bekas ini akan fokus digelar di Jakarta. Jika uji coba tersebut sukses, emiten saham berkode ASSA ini akan menggelar lelang di kantor cabang perusahaan lainnya di luar Jakarta.

Prodjo menyatakan bahwa kontribusi bisnis lelang terhadap total pendapatan perusahaan ini masih kecil. "Masih di bawah 5% dari total pendapatan," ungkapnya.

Perusahaan ini tetap berfokus pada peningkatan bisnis penyewaan kendaraan yang memang menjadi bisnis utamanya. Tahun depan, sebagai contoh, ASSA akan menambah 4.000 unit armada baru. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.000 unit armada akan menggantikan armada sewaan yang sudah lama.

Untuk membiayai keperluan ekspansi di tahun depan, perusahaan ini menyiapkan belanja modal sekitar Rp 800 miliar. Selain untuk menambah jumlah armada, belanja modal ini juga akan digunakan untuk membiayai pembukaan kantor cabang baru, antara lain cabang baru di Jambi dan Bengkulu. Pembukaan cabang baru mendapat alokasi dana sekitar Rp 100 miliar.

Selain menggenjot pendapatan dengan ekspansi, Adi Sarana Armada akan menaikkan tarif sewa mobil baru.  Selain menambah pendapatan, kenaikan tarif sewa ini juga untuk mengimbangi kan pelemahan rupiah. Maklum, harga mobil baru naik seirama pelemahan rupiah.

Kenaikan tarif sewa ini berlaku mulai awal tahun depan. "Kenaikannya bervariasi antara 5%-10% tergantung jenis mobil," ujar Prodjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi