Assipindo siap jamin kredit maritim



JAKARTA. Angin segar bertiup ke industri penjaminan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi lampu hijau kepada perusahaan penjaminan untuk ikut menjamin pembiayaan kemaritiman. Dan, perusahaan penjaminan siap menjamin penyaluran kredit sektor maritim oleh konsorsium perusahaan pembiayaan dengan target sebesar Rp 500 miliar.

Nanang Waskito, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), bilang, sebanyak 19 anggota Asippindo siap menjamin pembiayaan kemaritiman. "Kami punya pengalaman terutama penyaluran kredit usaha produktif," ujarnya ke KONTAN, Senin (13/4).

Selama ini, perusahaan penjaminan juga menangani penjaminan program-program  pembiayaan dari pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), lalu penjaminan kredit dari bank dan nonbank termasuk kredit multiguna, suretyship, serta surety bond.


Meski harus berbagi porsi penjaminan dengan perusahaan asuransi kerugian, Nanang menegaskan, dalam pembiayaan kemaritiman, perusahaan penjaminan mengemban misi yakni mendorong peran dan fungsi usaha mikro, kecil dan menengah untuk mengembangkan perekonomian nasional. Jadi, "Bukan soal saingan dengan perusahaan asuransi," terang dia.

Pembiayaan kemaritiman,  Nanang menjelaskan, merupakan sektor usaha produktif yang menjanjikan. Ini sesuai dengan cita-cita Pemerintahan Joko Widodo yang ingin mengembangkan sektor kemaritiman Indonesia.

Tapi, perusahaan penjaminan masih harus bersabar. Soalnya, penyaluran pembiayaan kemaritiman baru akan dimulai awal semester kedua tahun ini. Penyaluran kredit sektor maritim tersebut oleh konsorsium perusahaan pembiayaan yang tergabung dalam Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Pembiayaan Kemaritiman dan Kelautan.

Ada 12 perusahaan pembiayaan yang mendaftarkan diri untuk menjadi penyalur dalam konsorsium ini. Mereka adalah Chandra Sakti Utama Leasing, BFI Finance, Federal International Finance, Astra Credit Companies, Dipo Star Finance, Hasjrat Multifinance, Pro Mitra Finance, SMFL Leasing Indonesia, dan Bosowa Multifinance. Untuk tahap awal, konsorsium tersebut membidik pembiayaan kemaritiman di tujuh wilayah di Indonesia. Nantinya, wilayah yang menjadi target pembiayaan bisa bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto