KONTAN.CO.ID - Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) kembali menggelar pameran wisata ASTINDO Travel Fair 2024. Pameran yang resmi dibuka hari ini (1/3) diikuti oleh mitra travel agent, supporting airlines, hotel, cruise liner, national tourism organization, tourist destination, travel related products & services, perbankan, serta asuransi perjalanan tanah air. Acara yang berlangsung sampai 3 Maret 2024 di Tangerang ini juga digelar di empat kota besar lainnya, yaitu Bali, Malang, Medan, dan Palembang.
Ketua Umum ASTINDO Pauline Suharno optimistis, ASTINDO Travel Fair kali ini akan lebih meriah dan menarik minat orang untuk memilih paket berwisata di domestik maupun mancanegara. Terlebih, setelah jauh melewati masa pandemi, Pauline melihat, minat orang untuk plesiran kian tumbuh dan hal ini turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Baca Juga: Dyandra Media (DYAN) Optimistis dengan Prospek Bisnis Event Organizer Tahun Ini "Di tengah perlambatan ini, para pelaku industri tetap optimistis bahwa masyarakat tetap akan melakukan perjalanan baik dengan tujuan berlibur maupun bisnis, atau seperti tren saat ini b-leisure,"katanya dalam konferensi pers ASTINDO Travel Fair 2024 di BSD, Tangerang, Jumat (1/3). "Tren ini salah satunya dipicu karena saat ini hampir seluruh negara tujuan favorit banyak memberikan kemudahan wisatawan untuk masuk ke negaranya," ujar dia. Melihat kondisi positif ini, Pauline bilang, memicu ASTINDO untuk konsisten menghadirkan ASTINDO Travel Fair ke tengah-tengah masyarakat Indonesia, tentunya tidak terlepas dari dukungan para loyal sponsors. Kendati yakin akan perkembangan minat wisatawan berlibur, Pauline melihat, masih ada tantangan yang dihadapi para pelaku wisata. Mulai kondisi geopolitik Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas, ancaman resesi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara, serta situasi pasca Pemilu di Indonesia. Baca Juga: Segmen Wisata Religi Bakal Digenjot Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Tantangan tersebut bisa memperlambat pertumbuhan perjalanan wisata masyarakat Indonesia, baik wisata domestik maupun mancanegara. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Pauline mengatakan, perlu ada kolaborasi banyak pihak baik para pelaku penyedia paket wisata dan pemerintah serta instansi-instansi swasta yang membantu industri pariwisata tanah air.