JAKARTA. Rupanya, bisnis hotel bujet yang berbiaya lebih mini, semakin memikat banyak pemilik dan pengelola hotel. Mereka beramai-ramai mencoba untuk mencuil peruntungan di pasar hotel murah ini. Salah satunya, Aston Internasional yang siap meramaikan pasar hotel bujet dengan berencana menambah 28 hotel lagi hingga akhir tahun depan. Aston masuk ke bisnis hotel bujet dengan mengusung merek Fave Hotel di bawah manajemen Archipelago Internasional. Sejauh ini, perusahaan sudah memiliki 12 Fave Hotel yang tersebar di wilayah Bali dan Pulau Jawa. Itu artinya, hingga penghujung 2013, perseroan berambisi memiliki 40 hotel bujet.Corporate Marcomm Manager Archipelago Internasional Febry Anindita menuturkan, setidaknya, hingga akhir tahun ini, perusahaan akan menambah 8 Fave Hotel lagi. Lokasi yang dipilih yaitu di Jakarta, Balikpapan, Bandung dan Bali. "Senin depan (17/9), Hotel Fave yang berlokasi di Pasar Baru, Jakarta Pusat, akan resmi dibuka. Kemudian, menyusul launching hotel di Braga, Bandung dan Bali pada Oktober mendatang," paparnya, Senin (10/9). Adapun, untuk tahun depan, Aston sudah mengincar beberapa lokasi untuk pendirian hotel selanjutnya. Beberapa lokasi yang dipilih, antara lain di Bogor, Jakarta, Jambi, Lampung, Medan, dan Jayapura.Sementara itu, pekan lalu, Aston baru saja meresmikan hotel bujet ke-12 yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan. Fave Hotel di Kemang itu dibangun di atas lahan seluas 1.000 meter persegi (m2) dan terdiri dari 130 kamar. Hotel tersebut dilengkapi fasilitas kolam renang, longue, bar, dan ruang pertemuan berkapasitas 70-80 orang. Namun, Febry enggan buka-bukaan soal investasi pembangunan hotel tersebut. Manager Fave Hotel, Tohir Ali mengklaim, meski baru dibuka akhir pekan lalu, namun hotel di Kemang itu sudah menerima pemesanan 54 kamar. "Melihat tingkat okupansi yang cukup besar di awal launching, kami optimistis, tingkat okupansi hingga akhir tahun ini bisa di atas 80%," ujarnya.Sejatinya, saat pembukaan Fave Hotel di Kemang pada akhir pekan lalu, pembangunannya masih 80%. Tohir menargetkan, hotel tersebut rampung 100% sebelum penghujung tahun ini. Namun Tohir keberatan menyebutkan kontribusi Fave Hotel terhadap pendapatan Aston International.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Aston berambisi punya 40 hotel bujet
JAKARTA. Rupanya, bisnis hotel bujet yang berbiaya lebih mini, semakin memikat banyak pemilik dan pengelola hotel. Mereka beramai-ramai mencoba untuk mencuil peruntungan di pasar hotel murah ini. Salah satunya, Aston Internasional yang siap meramaikan pasar hotel bujet dengan berencana menambah 28 hotel lagi hingga akhir tahun depan. Aston masuk ke bisnis hotel bujet dengan mengusung merek Fave Hotel di bawah manajemen Archipelago Internasional. Sejauh ini, perusahaan sudah memiliki 12 Fave Hotel yang tersebar di wilayah Bali dan Pulau Jawa. Itu artinya, hingga penghujung 2013, perseroan berambisi memiliki 40 hotel bujet.Corporate Marcomm Manager Archipelago Internasional Febry Anindita menuturkan, setidaknya, hingga akhir tahun ini, perusahaan akan menambah 8 Fave Hotel lagi. Lokasi yang dipilih yaitu di Jakarta, Balikpapan, Bandung dan Bali. "Senin depan (17/9), Hotel Fave yang berlokasi di Pasar Baru, Jakarta Pusat, akan resmi dibuka. Kemudian, menyusul launching hotel di Braga, Bandung dan Bali pada Oktober mendatang," paparnya, Senin (10/9). Adapun, untuk tahun depan, Aston sudah mengincar beberapa lokasi untuk pendirian hotel selanjutnya. Beberapa lokasi yang dipilih, antara lain di Bogor, Jakarta, Jambi, Lampung, Medan, dan Jayapura.Sementara itu, pekan lalu, Aston baru saja meresmikan hotel bujet ke-12 yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan. Fave Hotel di Kemang itu dibangun di atas lahan seluas 1.000 meter persegi (m2) dan terdiri dari 130 kamar. Hotel tersebut dilengkapi fasilitas kolam renang, longue, bar, dan ruang pertemuan berkapasitas 70-80 orang. Namun, Febry enggan buka-bukaan soal investasi pembangunan hotel tersebut. Manager Fave Hotel, Tohir Ali mengklaim, meski baru dibuka akhir pekan lalu, namun hotel di Kemang itu sudah menerima pemesanan 54 kamar. "Melihat tingkat okupansi yang cukup besar di awal launching, kami optimistis, tingkat okupansi hingga akhir tahun ini bisa di atas 80%," ujarnya.Sejatinya, saat pembukaan Fave Hotel di Kemang pada akhir pekan lalu, pembangunannya masih 80%. Tohir menargetkan, hotel tersebut rampung 100% sebelum penghujung tahun ini. Namun Tohir keberatan menyebutkan kontribusi Fave Hotel terhadap pendapatan Aston International.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News