Aston Martin derita kerugian US$ 146 juta di kuartal I gara-gara corona



KONTAN.CO.ID - LONDON. Aston Martin membukukan kerugian sebelum pajak pada kuartal pertama 2020 sebesar £ 119 juta (US$ 146 juta). Ini setelah penjualan turun hampir sepertiga karena dampak wabah virus corona dan tidak ada tambahan permintaan persediaan dari diler.

"COVID-19 dan shutdown ekonomi global  telah berdampak material pada kinerja kami kuartal ini," kata Chief Executive Aston Martin, Andy Palmer seperti dikutip Reuters, Rabu (13/5).

Perusahaan otomotif ini telah melihat penurunan penjualan ritel inti sebesar 31% per tahun. Manajemen telah memangkas staf, memperkenalkan langkah-langkah keselamatan tambahan dan memotong gaji manajemen seniornya sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menangani krisis yang disebabkan oleh pandemi.


Baca Juga: Dongkrak penjualan, Aston Martin meluncurkan model SUV pertama

Miliarder Kanada, Lawrence Stroll, yang memimpin sebuah konsorsium untuk mengambil saham Aston Martin awal tahun ini, berharap Aston Martin bisa mengejar perbaikan sebagian dengan berbagi teknologi mobil Formula Satu dengan mobil penumpang yang diproduksi perusahaan.

Tetapi manajemen perusahaan ini mengatakan pada hari Rabu (13/05), mengingat ketidakpastian yang sedang berlangsung,  perusahaan terus meninjau semua opsi pendanaan dan pembiayaan kembali di masa depan untuk meningkatkan likuiditas.

Editor: Rizki Caturini