KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan penurunan kinerja pada semester I 2023. Pendapatan dan laba perusahaan sawit ini terpangkas pada paruh awal tahun ini secara tahunan. AALI membukukan pendapatan bersih senilai Rp 9,39 triliun di semester I 2023. Pendapatan Astra Agro turun 14,3% dibandingkan semester I 2022 sebesar Rp 10,96 triliun. Laba periode berjalan AALI juga turun 121,88% ke Rp 377,4 miliar di semester I 2023. Padahal pada semester I 2022 Astra Agro masih meraup laba sebesar Rp 837,6 miliar.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, penurunan kinerja AALI dipengaruhi sentimen fluktuasi harga
crude palm oil (CPO) dunia.
“Ada kondisi
oversupply CPO, lalu
supply chain disruption yang sudah mereda. Ada juga sentimen perlambatan ekonomi global dan kekhawatiran akan resesi global,” ujarnya kepada Kontan, Senin (31/7).
Baca Juga: Maybank Sekuritas Indonesia Tingkatkan Rating UNTR Menjadi Buy, Simak Ulasannya Terkait prospek, kinerja kedua emiten di semester I 2023 berkaitan dengan kondisi cuaca yang membaik. Hal itu karena itu produksi emiten juga membaik. Namun, dengan adanya penurunan permintaan, jadi menurunkan
average selling price (ASP) CPO. Akhirnya, hal itu mempengaruhi prospek kinerja emiten CPO di semester II. Di sisi lain, ada sentimen positif yang bisa meningkatkan permintaan CPO, seperti peningkatan permintaan permintaan dari China dan India. “Di sisi lain, ada faktor geopolitik, yaitu adanya blokade Laut Hitam yang bisa membuat harga komoditas naik. Jadi ini bisa memperbaiki harga CPO dan meningkatkan kinerja emiten,” tuturnya.
Nafan pun merekomendasikan
add untuk AALI dengan target harga Rp 8.425 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi