Astra Agro Lestari (AALI) rilis tiga varietas bibit unggul



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) merilis tiga varietas bibit unggul yang diklaim memiliki banyak keunggulan. Pengembangan bibit unggul ini untuk mencapai produktivitas tanaman yang tinggi.

Varietas yang dihasilkan Astra Agro ini merupakan buah dari perjalanan panjang yang dimulai tahun 2008 pada saat mulai kerja sama dengan Kamerun. Kerja sama tersebut ditindaklanjuti dengan evaluasi lapangan dan uji progenik yang ditanam tahun 2013.

Hasilnya diamati berturut-turut selama 4 tahun. Pada tahun lalu, tim riset dan pengembangan Astra Agro berhasil mempertahankan di sidang pelepasan varietas. Varietas tersebut terdiri 3 jenis yang kemudian di beri nama varietas AAL Lestari, AAL Sejahtera, AAL Nirmala.


Baca Juga: Astra Agro (AALI) fokuskan belanja modal untuk perawatan tanaman dan replanting

Ketiga bibit karya tim research and development itu dapat menghasilkan produksi tandan buah segar (TBS) tidak kurang dari 30 ton per hektare per tahun dengan produksi minyak sekitar 8,5 ton - 9 ton per hektare per tahun.

“Inovasi ini sekaligus untuk menjawab tantangan di masa depan,” ujar  CEO Astra Agro Lestari, Santosa dalam acara Talk to the CEO 2021, Rabu (10/2).

Dengan temuan tersebut, menurut Santosa, industri kelapa sawit akan semakin efektif dan efisien sehingga daya saing di pasar minyak nabati juga diharapkan akan semakin tinggi.

Selain produksi TBS dan kandungan minyak yang lebih banyak, varietas ini juga memiliki pertumbuhan meninggi yang lambat, rata rata hanya 40 cm/tahun. Dengan pertumbuhan selambat itu, ketika umur tanaman mencapai 25 tahun, tinggi maksimal hanya 10 meter. Jauh lebih pendek dibanding varietas yang saat ini beredar.

Dengan demikian, umur ekonomisnya bisa diperpanjang sampai 30 tahun, dengan produktivitas yang masih cukup baik. Kebanyakan varietas lainnya harus di-replanting pada umur 25 tahun.

Demikian pula dengan sex ratio atau perbandingan bunga betina dengan total bunga yang ada. Sex ratio varietas ini cukup ideal, sekitar 70% – 80% sehingga mampu melakukan penyerbukan secara alamiah di lapangan tanpa bantuan secara manual. 

Selanjutnya: Harga komoditas ini diprediksi menguat, simak saham rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat