KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten telah memberikan bocoran pembagian dividen dari tahun buku 2023. Misalnya, PT Astra International Tbk (
ASII) sepakat untuk membagikan dividen final Rp 421 per saham. Jika menggunakan harga penutupan hari ini (28/2), ASII parkir di level Rp 5.225. Dus, estimasi
dividend yield emiten konglomerasi ini berada di kisaran 8,05%. Wacana pembagian dividen juga diungkapkan oleh PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF). Emiten peritel ini berencana untuk menebar dividen sebesar Rp 200 kepada pemegang sahamnya.
Direktur & Chief Financial Officer Matahari Niraj Jain menyampaikan LPPF mengalokasikan 67% dari laba bersih dari tahun buku 2023 untuk dividen alias
dividend payout ratio (DPR). "Kami mengusulkan pembayaran dividen sebesar Rp 200 per saham, yang harus mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)," ujar dia, Senin (26/2).
Baca Juga: Intip Penyokong Kenaikan Pendapatan Astra International (ASII) pada 2023 Adapun LPPF parkir di level Rp 1.840 per saham hingga akhir perdagangan Rabu (28/2). Jika menggunakan harga penutupan tersebut, maka
dividend yield LPPF mencapai 10,86%. Kedua emiten itu masih konsisten membagikan dividen dengan
yield yang jumbo. Jika ditengok setahun ke belakang, ASII membagikan dividen final Rp 552 dengan dividen
yield 8,98%. Sementara itu, LPPF membayarkan dividen senilai Rp 525 per saham dari laba tahun buku 2022. Dengan harga
cum date di Rp 4.870, maka
dividend yield LPPF mencapai 10,78%.
Baca Juga: Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Bagikan Dividen Rp 51 Miliar, Ini Jadwalnya Vicky Rosalinda, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas menilai rencana pembagian dividen ASII menarik untuk dicermati investor. Ini sejalan dengan estimasi
dividend yield di atas 5%. Dari sisi fundamental, ASII juga mampu mencetak pertumbuhan laba bersih 16,9% sepanjang 2023. Dari sisi
Debt to Equity Ratio (DER) juga masih tergolong rendah di 0,78 kali.
"Ini menunjukkan kemampuan ASII untuk menghasilkan laba dan menjaga kesehatan keuangannya. Sehingga dividen ASII menarik untuk dilirik," ucap dia kepada Kontan.co.id, Rabu (28/2). Vicky juga menilai pembagian dividen LPPF juga masih menarik untuk dicermati, meskipun ada penurunan kinerja. Namun investor perlu waspada terhadap tingkat utang yang dimiliki emiten ritel ini. "Dividen LPPF menarik dengan
yield yang juga tergolong tinggi, tetapi perlu mencermati kembali dari tingkat utang LPPF yang tinggi," pungkas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati