JAKARTA. PT Astra Aviva Life, perusahaan asuransi jiwa patungan antara PT Astra International Tbk dengan Aviva International Holdings Limited tampaknya sudah sangat siap untuk berkompetisi dengan pemain lainnya di industri ini.

LIhat saja, perseroan sudah menyiapkan tidak kurang dari 11 produk asuransi jiwa dan 5 produk asuransi tambahan alias riders untuk ditawarkan. Antara lain, asuransi kesehatan, program dana pensiun, asuransi kecelakaan diri, asuransi jiwa, asuransi pendidikan, dan perencanaan keuangan. Produk ini akan ditawarkan kepada nasabah individu dan kelompok.

“11 produk ini akan didistribusikan melalui multi kanal, seperti kemitraan dengan bank, multifinance, bancassurance, keagenan, dan lain sebagainya. Kami akan menjadi perusahaan asuransi jiwa multi produk dan multi kanal,” ujar Philip Willcock, Direktur Utama Astra Aviva Life, Kamis (27/11).

Auddie A Wiranata, Wakil Direktur Utama menambahkan, saat ini, Astra Aviva Life sudah menjalin kemitraan dengan 12 bank, termasuk PT Bank Permata Tbk yang menjadi kelompok usaha Astra International. Adapun, nasabah existing yang sudah dilayani Astra Aviva Life (dari Aviva) sebanyak 400.000 orang.

Astra Aviva Life akan menjalin sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia sebagai nasabah. Asal tahu saja, Astra International sendiri sudah melayani lebih dari 10 juta pelanggan melalui 183 perusahaan di kelompoknya yang bergerak di bidang otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, infrastruktur, bisnis agrikultur dan logistik.

Gunawan Geniusahardja, Komisaris Utama Astra Aviva Life mengklaim, dengan dukungan induk usaha yang kuat dan pengalaman Aviva sebagai perusahaan asuransi kelas dunia selama 300 tahun di 15 negara, perseroannya akan membantu masyarakat Indonesia untuk mencintai hidup lewat jaminan risiko yang ditawarkan.

Astra Aviva Life bercita-cita menjadi salah satu pemain top di lima besar industri asuransi jiwa Tanah Air dalam 10 tahun ke depan. “Dengan dukungan permodalan yang kuat dari induk usaha, kami akan mencapai keinginan itu. Saat ini, Risk Based Capital kami 1.800% atau setara dengan Rp 862 miliar. Permodalan akan terus disiapkan untuk mendukung pertumbuhan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan