Astra Graphia semakin serius di bisnis online



JAKARTA. PT Astra Graphia Tbk semakin serius mengembangkan bisnis jalur online di tengah pesatnya perkembangan Teknologi Informasi (TI). Setelah merilis bisnis e-commerce lewat platform AXIQoe.com dan Xprins Web Services (XWS), perusahaan ini rupanya juga ingin menjajal bisnis market place untuk menjaring pasar yang lebih besar.

Perusahaan yang terpampang di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten ASGR ini telah merilis market place yang khusus menjajakan kebutuhan perkantoran dengan mengusul nama Ofiskita. Ini diluncurkan sejak April lalu, namun saat ini baru menjual produk-produk Astra Graphia.

Konsep Ofiskita sedikit berbeda dari market place yang sudah ada. Astra Graphia melengkapi bisnis ini dengan toko fisik yang dinamai kios Ofiskita.


Ini untuk memberikan kemudahaa layanan bagi costumer. Pembeli yang melakukan pembelian lewat online bisa mengambil barang atau menukarkan barang disana.

"Toko fisik ini juga konsepnya juga seperti market place. Ini hanya mendiversfikasi online yang sudah ada." ungkap Panji Nurfirman, Chief of Finance & Accounting Astra Graphia pada KONTAN, Kamis (17/11).

Saat ini Astra Graphia sudah memiliki 14 kios Office Kita yang tersebar di wilayah pasar perserusahan. Mereka berkomitmen akan terus meningkatkan jumlah kios tersebut dan hingga akhir tahun ditargetkan sudah bisa mencapai 30 unit.

Astra Graphia sudah mencetak transaksi dari market place tersebut namun jumlah masih kecil. Sayang Panji tidak merinci nilai transaksi tersebut. Tahun depan mereka berharap konstribusinya akan tumbuh lagi. Ke depan, Ofiskita akan terus dikembangkan dan tidak hanya sekadar menjajakan produk Astra Grup.

Melalui AXIQoe.com, perusahaan juga ingin membidik penjualan ke instansi pemerintah. Flatform ini telah berhasil masuk ke situs Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada awal September lalu. Panji bilang, transaksi dari lembaga tersebut sudah sudah cukup besar hanya saja dia tidak menyebutkan nilainya.

Dengan pengembangan e-commerce dan market place, Astra Graphia optimis kinerja mereka ke depan akan semakin bertumbuh. Sementara tahun ini, mereka menghadapi tantangan berat untuk mencapai target pertumbuhan pendapatan double digit di tengah kondisi ekonomi yang belum bergairah.

Alhasil sepanjang sembilan bulan pertama 2016, mereka hanya bisa membukukan pendapatan naik 6% year on year (yoy). Bahkan laba bersihnya tercatat melorot 2%.

Sepinya aktivitas ekonomi membuat banyak perusahaan menahan diri melakukan belanja dan memilih langkah efisiensi. Mereka memilih menyewa mesin-mesin untuk mendukung kebutuhan dokumen kantor dibandingkan dengan membeli sendiri.

Astra Graphia saat ini fokus memperbesar bisnis penyewaaan peralatan perkantoran guna menyiasati kondisi ekonomi yang masih dilanda lesu. Ini merupakan langkah perusahaan agar bisa mencapai pertumbuhan kinerja tahun ini dan di 2017.

Panji mengungkapkan pihaknya akan agresif dalam memperbanyak mesin rental di saat ekonomi lesu. Ini untuk mengimbangi perlambatan penjualan dan layanan jasa untuk dokumen solution. "Mesin-mesin rental masa waktunya tiga tahun. Jadi pendapatan kita dari rental aman ke depan," ujarnya.

Keuntungan lain menggejot bisnis rental, mesin-mesin tersebut bisa menjadi tabungan Astra Graphia saat ini di tengah ekonomi lesu. Nanti, saat ekonomi mulai bergairah, pihaknya sudah memiliki banyak mesin untuk memenuhi permintaan pasar.

Panji berharap dengan startegi tersebut mereka juga bisa mencapai target pertumbuhan pendapatan double digit tahun ini. Sementara untuk tahun depan, Astra Graphia belum menetapkan target. Namun perusahaan memperkirakan kinerja mereka akan lebih baik tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia