JAKARTA. Sulur gurita bisnis PT Astra International Tbk (ASII) makin menjalar ke mana-mana, terutama ke bisnis non-otomotif. Paling gres, grup konglomerasi bisnis ini merambah lini usaha konstruksi dengan mencaplok kontraktor PT Acset Indonusa Tbk (ACST). Upaya ini adalah strategi Astra untuk memperbesar porsi pendapatan dari sektor non-otomotif. Meskipun sejauh ini Astra masih tetap menggantungkan sumber pendapatannya dari bisnis otomotif. "Kami masih tetap di otomotif," Iwan Hadiantoro, Investor Relation Astra Internasional kepada KONTAN, Kamis (16/10) Menurut Iwan, jangka panjang, Astra International merasa perlu mengoptimalkan lini bisnis yang lain di luar otomotif. "Komposisi bisnis ideal adalah 50% dari bisnis otomotif dan 50% lagi dari non otomotif," katanya. Ia memperkirakan komposisi ideal tersebut bisa tercapai lima sampai 10 tahun ke depan
Astra ingin non otomotif sumbang 50% pendapatan
JAKARTA. Sulur gurita bisnis PT Astra International Tbk (ASII) makin menjalar ke mana-mana, terutama ke bisnis non-otomotif. Paling gres, grup konglomerasi bisnis ini merambah lini usaha konstruksi dengan mencaplok kontraktor PT Acset Indonusa Tbk (ACST). Upaya ini adalah strategi Astra untuk memperbesar porsi pendapatan dari sektor non-otomotif. Meskipun sejauh ini Astra masih tetap menggantungkan sumber pendapatannya dari bisnis otomotif. "Kami masih tetap di otomotif," Iwan Hadiantoro, Investor Relation Astra Internasional kepada KONTAN, Kamis (16/10) Menurut Iwan, jangka panjang, Astra International merasa perlu mengoptimalkan lini bisnis yang lain di luar otomotif. "Komposisi bisnis ideal adalah 50% dari bisnis otomotif dan 50% lagi dari non otomotif," katanya. Ia memperkirakan komposisi ideal tersebut bisa tercapai lima sampai 10 tahun ke depan