Astra International (ASII) perkuat unit bisnis propertinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII, anggota indeks Kompas100) terus memperkuat  unit bisnisnya di sektor properti. Pada kuartal I 2019 lalu, ASII mengucurkan dana sebesar Rp 291 miliar untuk anak usahanya tersebut.

“Dana itu akan digunakan ASII untuk belanja modal terkai dengan rencana pengembangan bisnis properti,” ujar Corporate Communication ASII Boy Kelana kepada Kontan.co.id, Selasa (2/7). Sebagai informasi, tahun ini ASII menganggarkan belanja modal senilai Rp 27 triliun hingga Rp 30 triliun.

Untuk unit properti, ada beberapa proyek yang akan dikembangkan dan dituntaskan oleh ASII. Diantaranya, produk residensial Asya dan Arumaya serta rest area Resto Pandoto 456 di Semarang, Jawa Tengah.


Untuk proyek properti Asya, ASII telah memulai pembangunan dua kluster rumah tapak di Jakarta Garden City, Jakarta Timur. “Dua kluster itu adalah kluster Semayang dan Matana,” kata Boy.

Proyek hunian Asya itu memiliki luas sebesar 70 hektare. Kawasan itu akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti rumah sakit Mayapada, pusat pendidikan serta kawasan perbelanjaan seperti IKEA dan AEON Mall. ASII harus merogoh duit sebesar Rp 23 triliun untuk mengembangkan proyek prestisius tersebut.

Sedangkan untuk proyek Arumaya, saat ini ASII sedang dalam tahap penawaran. “Sudah dilakukan sejak Maret tahun lalu,” kata Boy. Sayang, Boy tidak merinci berapa nilai investasi serta target income yang akan diperoleh dari proyek yang dikerjakan bersama Hongkong Land tersebut.

Namun bila menilik laporan keuangan ASII di kuartal I 2019 lalu, segmen properti ASII menyumbang Rp 142 miliar dari total pendapatan ASII di periode tersebut. Jumlah itu sekitar 2,38% dari total pendapatan ASII sebesar Rp 59,60 triliun.

Sedangkan untuk rest area Resto Pandopo 456 di Jawa Tengah sendiri memiliki luas sebesar 3,3 hektare. Investasi ASII pada lokasi tersebut mencapai Rp 200 miliar. “Harapannya bisa beroperasi pada bulan Desember 2019 nanti,” tandas Boy.

Boy mengakui, kontribusi dari sektor properti sendiri belum sigifikan. ASII baru mencatatkan kontribusi dari bisnis properti pada tahun 2015. “Fokus kami saat ini membangun fondasi yang kuat dan solid serta memeprkuat brand dan reputasi sebagai pengembang properti,” kata Boy.

Di samping proyek properti, ASII juga masih akan menggeber bisnis lain. Antara lain, ASII masih akan menyelesaikan pembangunan PLTU Jawa 4 berkapasitas 2x1000 megawatt di Jepara yang akan rampung pada tahun 2021.

Selain itu, pada Maret 2019 lalu ASII baru saja menyuntik dana sebesar US$ 100 juta ke perusahaan rintisan GoJek. Total investasi di unicorn lokal itu mencapai US$ 250 juta. “Disamping itu kita juga baru saja mengakuisi ruas tol Surabaya-Mojokerto senilai Rp 1,7 triliun dan akuisisi tambang emas Martabe senilai US$ 1 miliar,” kata Boy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat