KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (
ASII) membukukan pendapatan sebesar Rp 316,56 triliun, capaian ini naik sebesar 5,03% secara tahunan, dibandingkan pada periode sebelumnya yaitu Rp 301,37 triliun. Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengatakan raihan ini merupakan rekor tertinggi bagi perusahaan, yang didukung oleh pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen. "Grup tetap menunjukkan resiliensi dengan diversifikasi portofolio bisnisnya, meskipun harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada semester kedua," kata Djony dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (28/2).
Baca Juga: Raup Laba Rp 33,83 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Astra International (ASII) Jika pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen masih berlanjut, Djony mengantisipasi terjadinya penurunan siklus pertumbuhan di tahun 2024. "Namun demikian, kami yakin bahwa Grup berada pada posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang, melalui penguatan bisnis inti kami serta investasi baru yang mendukung prioritas strategis kami," lanjutnya. Sebagai bandingan, pada tiga tahun buku sebelumnya, yaitu tahun 2020 ASII mencatatkan pendapatan sebesar Rp 175,04 triliun. Lalu, pada tahun buku 2021, ASII membukukan pendapatan Rp 233,48 triliun, dan tahun buku 2022 ASII raih pendapatan sebesar Rp 302,38 triliun.
Seiring dengan rekor pendapatan, per 31 Desember 2023 laba bersih ASII naik 16,91% secara Year on Year (YoY) menjadi Rp 33,83 triliun. Pada periode 2022 laba bersih ASII sebesar Rp 28,94 triliun.
Baca Juga: Yield Dividen Saham ASII Hampir 2x Bunga Deposito, Saatnya Beli atau Tahan? Rinciannya, pendapatan ASII per 31 Desember 2023 didorong segmen alat berat dan tambang sebesar Rp 128,58 triliun, diikuti oleh segmen otomotif yang mencapai sebesar Rp 128,25 triliun. Kemudian segmen jasa keuangan sebesar Rp 29,99 triliun dan segmen agribisnis sebesar Rp 20,74 triliun. Adapun ASII membukukan pendapatan sebesar Rp 316,56 triliun, capaian ini naik sebanyak 5,03% secara tahunan, dibandingkan pada periode sebelumnya yaitu Rp 301,37 triliun.
Beban pokok pendapatan ASII turut naik menjadi Rp 243,25 triliun, naik sebanyak 5,17% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 231,29 triliun. Alhasil, laba bruto ASII naik menjadi Rp 73,31 triliun atau naik sebanyak 4,59% dibandingkan laba bruto tahun lalu sebanyak Rp 70,08 triliun.
Baca Juga: ASII Mengantongi Rekor Pendapatan Tertinggi, Siap Bagi Dividen Sementara total liabilitas ASII per 31 Desember 2023 menjadi Rp 195,26 triliun dibandingkan per 31 Desember 2022 sebesar Rp 169,57 triliun. Sedangkan ekuitas ASII naik menjadi Rp 250,41 triliun per 31 Desember 2023 dibandingkan ekuitas ASII tahun lalu sebesar Rp 243,72 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli