KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) getol melakukan investasi di sejumlah perusahaan dari beberapa sektor. Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan, Astra Internasional cukup agresif menanamkan modalnya di beberapa perusahaan dalam dua tahun terakhir. Pertama, Astra International melakukan investasi di sektor kesehatan yakni PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Grup Astra masuk pertama kali menjadi pemegang saham HEAL pada 6 April 2022. ASII jadi pemegang saham HEAL melalui
private placement. Jika mengintip RTI, sekarang ini ASII mengempit sebesar 6,50% saham HEAL. Ke depannya, Astra International tetap membuka peluang untuk memperbesar porsi kepemilikan terhadap Medikaloka Hermina.
Kedua, Astra International bersama Hongkong Land (HKL) mengumumkan pembentukan perusahaan patungan (
joint venture/JV) dengan LOGOS SE Asia Pte Ltd (LOGOS) untuk mengelola dan mengembangkan gudang logistik modern di Indonesia pada Februari 2022 silam.
Baca Juga: Astra International (ASII) Siapkan Strategi Bisnis Kendaraan Listrik Ketiga, ASII melalui anak usaha PT Arya Kharisma (AKH) membentuk perusahaan patungan dengan Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd (TMAP), anak usaha Toyota Motor Corporation (TMC). Usaha patungan ini menyediakan jasa penyewaan kendaraan komersial dengan pelayanan lengkap (
full service rental). "Perusahaan ini kami harapkan dapat beroperasi pada kuartal terakhir tahun ini, ini juga menjadi usaha Astra dan Toyota untuk menjalin kerja sama dan
strategic partnership yang lebih baik di masa yang akan datang," katanya dalam konferensi pers ASII, Kamis (22/9). Selain itu, Astra juga berinvestasi di bidang
e-commerce misalnya saja di Sayurbox, Paxel, dan Mapan. Baru-baru ini, ASII menambah kepemilikan saham di PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) yang merupakan operator Pembangkit Listrik Mini Hydro (PLTM). Nah teranyar, melalui anak perusahaannya PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) telah mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Akuisisi dilakukan bersama WeLab melalui WeLab Sky Limited (WeLab Sky), besaran investasinya Rp 3,8 triliun, sehingga Astra dan WeLab masing-masing memegang saham BJJ sebesar 49,56%. Djony mengungkapkan Astra International berkomitmen untuk terus mengembangkan semua lini bisnisnya. Ke depan, ia belum dapat menyampaikan rencana investasi ASII selanjutnya. "Tetapi sejalan dengan aspirasi kami cukup banyak yang kami kaji, secara konsisten berbagai macam peluang yang ada yang bisa memberikan pertumbuhan baik untuk pemegang saham ASII," ungkapnya. Hingga semester pertama tahun ini, ASII telah merealisasikan belanja modal Rp 7,6 triliun dari total belanja modal Rp 25 triliun- Rp 26 triliun yang disiapkan untuk tahun ini.
Baca Juga: Astra International (ASII) akan Menyulap Bank Jasa Jakarta Menjadi Bank Digital Djony menerangkan belanja modal banyak dikucurkan untuk bisnis pertambangan melalui PAMA, yakni untuk peremajaan alat berat pertambangan. Selain itu, belanja modal juga digunakan salah satunya untuk investasi di saham HEAL. Dari segi kinerja, divisi alat berat dan pertambangan masih jadi kontributor utama bagi pendapatan Astra International sejalan dengan kenaikan harga batu bara yang melonjak. Pada dasarnya, Djony menegaskan seluruh lini bisnis Astra mengalami kenaikan, tapi dengan tingginya harga batu bara menopang pertumbuhan dari divisi alat berat dan pertambangan yang menyumbang 42% dari total pendapatan ASII Rp 144 triliun pada semester 1-2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi