JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) kian serius menggarap bisnis pembangkit listrik. Dalam waktu dekat, anak usaha Grup Astra, PT Astratel Nusantara, akan menandatangani kesepakatan dengan mitra usaha untuk membangun dua pembangkit listrik. Kedua power plant tersebut berlokasi di Sulwesi dan Kalimantan. Iwan Hadiantoro, Chief of Group Treasury & Investor Relations Astra International menjelaskan, di Sulawesi, Astratel akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 150 mega watt (MW). Sementara di Kalimantan, akan berdiri pembangkit listrik tenaga batubara yang juga berkapasitas 150 MW. "Total nilai investasi (kedua pembangkit listrik) sekitar US$ 450 juta," ujarnya, Selasa (23/7). Perinciannya, PLTA diperkirakan akan menelan dana investasi sekitar US$ 250 juta. Sedangkan power plant di Kalimantan butuh dana sekitar US$ 200 juta.
Astra Kian Menyeriusi Bisnis Setrum
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) kian serius menggarap bisnis pembangkit listrik. Dalam waktu dekat, anak usaha Grup Astra, PT Astratel Nusantara, akan menandatangani kesepakatan dengan mitra usaha untuk membangun dua pembangkit listrik. Kedua power plant tersebut berlokasi di Sulwesi dan Kalimantan. Iwan Hadiantoro, Chief of Group Treasury & Investor Relations Astra International menjelaskan, di Sulawesi, Astratel akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 150 mega watt (MW). Sementara di Kalimantan, akan berdiri pembangkit listrik tenaga batubara yang juga berkapasitas 150 MW. "Total nilai investasi (kedua pembangkit listrik) sekitar US$ 450 juta," ujarnya, Selasa (23/7). Perinciannya, PLTA diperkirakan akan menelan dana investasi sekitar US$ 250 juta. Sedangkan power plant di Kalimantan butuh dana sekitar US$ 200 juta.