Astra Land Indonesia Tetap Optimis di Tengah Bayang-bayang Resesi Ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Land Indonesia (ALI) melihat pertumbuhan bisnis properti dengan optimis, meskipun saat ini Indonesia tengah menghadapi ancaman resesi ekonomi.

Presiden Direktur ALI Wibowo Muljono mengatakan saat ini permintaan rumah tapak dan modern warehouse sangat tinggi, sementara supply yang ada terbatas. Untuk itu ALI fokus untuk mengembangkan proyek tersebut.

"Kami optimis melihat sektor properti ke depannya, dan kami memiliki beberapa projek di pipeline kami yang akan kami kembangkan di tahun ini dan tahun depan. Fokus kami saat ini berada di pengembangan rumah tapak dan modern warehouse yang memiliki potensi cukup tinggi," kata Wibowo kepada KONTAN (3/10).


Meski tidak disebutkan berapa investasi yang digunakan untuk proyek ini, Wibowo mengatakan perusahaan akan membangun Joint Venture dengan Logos untuk pengembangan modern warehouse yang memiliki potensi yang besar.

Baca Juga: Luncurkan klaster Kelimutu, Astra Land Proyeksi Kinerjanya Tumbuh 10% Tahun Ini

Sebagai informasi, modern warehouse sebelumnya telah diprediksi meningkat hingga US$ 138,04 miliar atau sekitar Rp 2.048 triliun pada tahun 2026, menyesuaikan dengan tingkat kurs dollar terhadap rupiah.

Namun jika melihat situasi ekonomi saat ini dan kenaikan suku bunga yang berimbas terhadap daya beli masyarakat pada sektor properti, Wibowo hanya berharap pemerintah dapat melakukan langkah kebijakan strategis untuk meningkatkan kembali daya beli masyarakat dan juga mendukung sektor properti.

"Kami melihat ekonomi Indonesia tentunya ada tekanan tingkat global mendukung sektor properti. Stimulasi kebijakan yang mengarah pada tingkat daya beli masyarakat tentunya sangat kami harapkan, termasuk juga mendukung sektor properti," kata Wibowo.

Kondisi ekonomi global yang mempengaruhi harga bahan bangunan dan kondisi ekonomi Indonesia sendiri diakui Wibowo berpengaruh langsung kepada sektor properti, tentunya dampak ini juga dirasakan oleh supply chain di sektor properti. Namun kondisi ini bukan yang pertama kali terjadi dan merupakan bagian dari resiko ALI sebagai perusahaan developer yang perlu diantisipasi dan ditanggulangi.

Baca Juga: Astra Land Siap Menggenjot Penjualan Asya Residence

"Ini merupakan bagian dari resiko kami sebagai developer yang perlu diantisipasi dan ditanggulangi. Tentunya dampak ini juga dirasakan oleh supply chain di sektor property. Karenanya, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, seperti menyusun payment program, dll," kata Wbowo

"Tahun depan kita mulai memasuki tahun politik dan sama seperti siklus sebelumnya, pada tahun-tahun politik masyarakat biasanya wait and see terhadap sector property. Demand tetap ada, namun investor biasanya melihat situasi. Hal ini bisa jadi positif bagi sector property apabila pemerintah dapat menjaga situasi tetap kondusif," ujar Wibowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .