KONTAN.CO.ID -Sejak tahun 2021, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkomitmen untuk menjalankan pembinaan UMKM, khususnya di sektor pertanian, antara lain mete, vanili dan budidaya kepiting di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembinaan dilakukan melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan, baik manajemen maupun teknis serta fasilitasi pemasaran dan fasilitasi pembiayaan. Manggarai Barat sendiri merupakan sentra produksi komoditas pertanian di Provinsi NTT, khususnya komoditas mete, vanili, dan kepiting bakau yang masih perlu dikembangkan untuk mendukung peningkatan kompetensi petani yang diharapkan dapat berdampak pada peningkatan ekonomi di wilayah tersebut. Saat ini terdapat 131 UMKM yang dibina Astra melalui YDBA, terdiri dari 33 UMKM Mete, 67 UMKM Vanili dan 31 UMKM Kepiting. Pembinaan UMKM Mete di Desa Repi
Sebanyak 33 UMKM Mete aktif mengikuti berbagai program pembinaan yang dilakukan Astra melalui YDBA, antara lain Pelatihan Mentalitas Dasar dan Pembukuan Usaha Tani, Manajemen SOP & Teknik budidaya, Benchmark Budidaya serta Pasca Panen, Pelatihan Perizinan Usaha, Pelatihan dan Pendampingan Perizinan Produk PIRT dan Halal, Pelatihan Intensifikasi Budidaya Mete dan berbagai program pembinaan lainnya. Sejalan dengan grand design yang telah YDBA susun, pada tahun 2023 UMKM Mete diharapkan dapat menerapkan diversifikasi/ inovasi produk dan memenuhi standar quality, cost & delivery (QCD) yang dibutuhkan oleh customer. Berkat komitmen dan konsistennya, kini UMKM Mete telah sukses melakukan diversifikasi produk yang sebelumnya menjual produk mete gelondongan, saat ini menghasilkan produk mete kupas goreng dan mete olahan yang dipasok ke berbagai offtaker/ customer. Hal tersebut tentu mempengaruhi produktivitas usaha yang dijalankan serta omset dari UMKM tersebut. Tercatat saat ini produktivitas mete meningkat hingga 151% dan omset tumbuh hingga 200%. Bahkan, UMKM telah mendapatkan sertifikasi halal dan PIRT untuk produk olahannya. Produk Mete juga berkesempatan untuk menjadi souvenir kegiatan internasional, yaitu KTT ASEAN yang dilakukan pada bulan Mei 2023 lalu di Labuan Bajo, NTT. Pembinaan UMKM Vanili di Desa Loha Saat ini terdapat 67 UMKM Vanili yang dibina Astra melalui YDBA di Desa Loha, Manggarai Barat, NTT. Berbagai program pembinaan diikuti oleh para UMKM tersebut, seperti Pelatihan Mentalitas Dasar dan Pembukuan Usaha Tani, Manajemen SOP & Teknik Budidaya, Benchmark Budidaya & Pasca Panen di Bali, Perizinan Usaha, Internsifikasi Budidaya Vanili, Pemupukan Berimbang, Pengendalian Hama Terpadu & Agenda Hayati serta berbagai program pembinaan lainnya. Saat ini UMKM Vanili berhasil melakukan inovasi produk, yaitu produk vanili kering yang mendukung peningkatan produktivitas usaha sebesar 151% dan omset yang tumbuh mencapai 200%. Produk vanili juga berkesempatan untuk menjadi souvenir dalam ajang internasional, yaitu G20 dan KTT ASEAN yang diselenggarakan di Indonesia. Pembinaan UMKM Kepiting di Desa Golo Sepang Selain komoditas Mete dan Vanili, Astra melalui YDBA juga berkomitmen untuk menjalankan pembinaan UMKM di Manggarai Barat, salah satunya UMKM kepiting bakau. Sejalan dengan grand design yang disusun YDBA, saat ini UMKM Kepiting mampu melakukan transformasi teknik budidaya. Dimana para UMKM kepiting yang semula melakukan budidaya sebagai nelayan tangkap, saat ini menjadi UMKM kepiting dengan sistem budidaya tambak, keramba dan crab box. Transformasi tersebut memberikan dampak positif bagi para UMKM. Mulai dari harga jual yang meningkat hingga 100% per kg, produktivitas meningkat mencapai 172% hingga omset UMKM meningkat mencapai 95%. Untuk mencapai hal tersebut, para UMKM Kepiting komitmen dan konsisten dalam menjalankan pembinaan yang dilakukan Astra melalui YDBA, program pembinaan tersebut, antara lain Pelatihan Mentalitas Dasar, Bimtek ke Balai Besar Perikanan di Jepara, Pendampingan Teknis Pembuatan Keramba, Pelatihan Teknis Intensifikasi Budidaya Kepiting Bakau, Pendampingan Perbaikan Tambak Kepiting Bakau, Pelatihan Pembuatan Demplot Budidaya Kepiting di Darat dan berbagai program pembinaan lainnya. Dalam menjalankan pembinaan di Manggarai Barat, Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala menyampaikan, bahwa berbagai pencapaian yang diraih oleh UMKM Mete, Vanili maupun Kepiting diharapkan dapat menambah semangat para UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang hingga mereka bisa memasarkan produknya bukan hanya di pasar lokal, tetapi juga di pasar global. Sekilas Tentang YDBA YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi ‘Berikan Kail Bukan Ikan’. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”. Sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa, YDBA juga terus berupaya mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas, mandiri dan dapat bersaing baik di pasar nasional maupun global. Sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi UMKM yang juga turut menciptakan lapangan pekerjaan. Hal tersebut sejalan dengan Sustainabiliy Development Goals (SDGs) yang saat ini menjadi perhatian bersama, salah satunya pada goal no. 8, yaitu mempersiapkan pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi. YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra, maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, kerajinan & kuliner serta pertanian. Berlandaskan Operating Values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandiriannya.
Pelatihan akan lebih efektif, jika dilengkapi pendampingan di lapangan melalui 14 cabang YDBA yang disebut dengan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Keempat belas LPB YDBA tersebar di Cakung, Jakarta Timur; Banyuwangi, Jawa Timur; Yogyakarta, DIY; Klaten, Solo, Tegal, Banyumas, Jawa Tengah; Tarikolot dan Puncak Dua, Jawa Barat; Lebak, Banten; Sangatta, Paser, Bontang, Kalimantan Timur dan Manggarat Barat NTT. YDBA juga memiliki project pendampingan koperasi petani hortikultura di Batangtoru, Tapanuli Selatan. Hingga Desember 2022, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 12.313 UMKM di bidang Manufaktur, Bengkel, Kerajinan & Kuliner serta Pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 72.465 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.
Baca Juga: Astra melalui YDBA Perkuat Kolaborasi dengan Polbangtan Malang Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti