Astra memperkuat lini bisnis otomotif



JAKARTA. Cengkeraman bisnis PT Astra International Tbk (ASII) di industri otomotif nasional kian kuat. Di Usianya yang menginjak 54 tahun, ASII terus melakukan serangkaian aksi korporasi melalui beberapa anak usahanya di bidang otomotif.

PT Astra Honda Motor (AHM), misalnya, kini berupaya membangun pabrik motor baru berkapasitas 1 juta unit. Lokasi pabrik itu berada di daerah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik baru ini dibangun guna mengimbangi permintaan sepeda motor yang terus meningkat setiap tahunnya. "Kami melihat pasar motor terus meningkat," kata David Budiono, Division Head Human Capital Management Corporate Organization ASII, Senin (21/2).

Sayangnya, David enggan menyebutkan besaran nilai investasi pembangunan pabrik tersebut. Yang jelas, menurutnya, pembangunan pabrik bakal dimulai pada semester II-2011. Proses pembangunan memakan waktu enam bulan dan bakal siap beroperasi mulai tahun depan.


Sampai saat ini, AHM sudah memiliki tiga pabrik dengan total kapasitas 3 juta unit per tahun. Bila pabrik baru nanti beroperasi, berarti total kapasitas AHM akan mencapai 4 juta unit.

Ini berarti, pabrik baru tersebut menunjang penambahan kapasitas hingga sebesar 20% dari sebelumnya. Pabrik baru ini akan dilengkapi dengan mesin-mesin perakitan baru dari Jepang.

Kembangkan mobil murah

Jika AHM giat menggenjot kapasitas, PT Astra Daihatsu Motor (ADM), lini bisnis Astra di kelas kendaraan roda empat, lebih aktif membidik peluang bisnis baru. Kali ini, ADM berniat mengembangkan pasar mobil murah.

Untuk mendukung rencananya ini, ADM berniat mendirikan pabrik baru di Indonesia berkapasitas 100.000 unit per tahun. Ini adalah ekspansi kedua, setelah akhir tahun lalu menambah kapasitas pabriknya hingga 330.000 unit per tahun.

Kabar ini ditulis oleh sebuah harian bisnis di Jepang, Nikkei pada Rabu (16/2) lalu. Nilai investasi pembangunan pabrik mencapai ¥ 20 miliar atau sekitar Rp 2 triliun.

Kabarnya, pabrik baru ini akan memproduksi mobil murah dengan harga di bawah Rp 100 juta. Masih menurut Nikkei, mobil murah ini bakal dipasarkan dengan merek Toyota. Namun, kabar ini dibantah oleh Presiden Direktur ADM, Sudirman M.R. "Tidak ada penambahan pabrik baru tahun ini," ujarnya.

Meski begitu, Sudirman mengakui, ASII berencana memproduksi mobil murah dengan membangun pabrik baru. Namun, menurutnya, saat ini rencana itu masih terus dikaji. "Kami masih pertimbangkan. Nilai investasi dan harga jual belum kami tentukan," ungkapnya.

Kinerja ASII di industri otomotif nasional memang terus bersinar. Khusus roda dua misalnya, penjualan AHM pada Januari 2011 berhasil mencapai 331.000 unit. Jumlah ini terbanyak dibandingkan lima merek lain yang terdaftar di Asosiasi Industri Sepada Motor Indonesia (AISI).

Sementara, di kelas roda empat, penjualan mobil ASII per Januari 2011 sebanyak 42.361 unit, atau naik dibanding periode sama 2010 yang sebanyak 31.074 unit. "Sampai akhir tahun ini, kami perkirakan penjualan mobil akan naik sekitar 10% - 15%," kata Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto.

Hingga akhir Januari, ASII memiliki 145.000 karyawan. Tahun ini, ASII bakal merekrut 20.000 karyawan baru. Sebab, ASII akan meningkatkan SDM di manufacturing hingga 12.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini