Astra Otoparts (AUTO) Optimistis Kinerjanya Tumbuh di 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) optimistis kinerjanya akan tetap tumbuh positif di tahun 2024 meski penjualan mobil nasional turun di awal tahun.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil nasional secara wholesales (pabrik ke dealer) mengalami penurunan 22,6% year on year (YoY) menjadi 140.274 unit pada Januari—Februari 2024. 

Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan penurunan penjualan tersebut tentu berdampak pada pendapatan AUTO. Meski begitu ia tetap optimis permintaan komponen untuk pasar OEM/pabrikan dan pasar REM/suku cadang pengganti, masih saling menopang.


Baca Juga: Penjualan Mobil Turun, Astra Otoparts (AUTO) Optimistis Kinerja Tetap Tumbuh

"Terutama di momen Hari Raya Idul Fitri ini kami yakin masih akan saling menopang komponennya," jelas Wanny kepada Kontan, Selasa (2/4).

Wanny menambahkan terkait prospek AUTO ke depannya masih akan sejalan dengan target asosiasi, baik AISI maupun Gaikindo, untuk bisnis manufaktur. 

Sedangkan menurutnya, bisnis perdagangan sudah mengalami perbaikan jika dibanding tahun lalu. Wanny menyebutkan AUTO telah merencanakan penambahan jumlah gerai Shop & Drive dan Astra Otoservice, di samping terus memperkuat market share di pasar nasional maupun ekspor. 

"Dengan begitu, kami optimistis secara top line dan bottom line, AUTO masih akan tumbuh tahun ini," ujarnya. 

Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer menjelaskan menurunnya penjualan mobil dapat disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, selain itu masyarakat juga cenderung wait and see menunggu kepastian dari hasil Pilpres 2024. 

"Selain itu juga dipengaruhi euforia calon pembeli mobil yang menunggu peluncuran beberapa brand mobil listrik baru di Indonesia, contohnya BYD dan Vinvast," jelas Miftahul.

Menurutnya, penurunan penjualan mobil dapat memberikan sentimen negatif terhadap saham-saham otomotif. Miftahul menjelaskan sentimen yang menjadi penguatan penurunan ini yaitu penurunan yang cukup kuat sebesar 18,4% MoM dan 26,1% YoY, hal ini akan menimbulkan kekhawatiran investor sehingga sahamnya turun. 

"Jika dalam beberapa bulan ke depan penjualan mobil masih menurun maka penurunan akan semakin dalam," ujarnya.

Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) Antisipasi Kelesuan Pasar Otomotif di Indonesia

Miftahul memperkirakan harga saham AUTO masih berpeluang menguat. Menurutnya AUTO juga sudah memiliki strategi untuk meningkatkan kinerjanya dengan menambahkan capex sekitar Rp 500 miliar untuk persiapan model kendaraan baru, maintenance mesin, serta implementasi digitalisasi dan otomasi. 

AUTO juga akan fokus pada bisnis segmen otomotif konvensional sambil mempercepat ekspansi dalam ekosistem kendaraan listrik.

"Sehingga  AUTO masih memiliki potensi pertumbuhan kinerja di 2024," ucapnya.

Dengan begitu Miftahul masih merekomendasikan trading buy pada saham  AUTO dengan target harga Rp 2.380. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi