Astra Otoparts genjot penjualan onderdil lewat saluran digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen onderdil dan komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) terus mencari celah untuk memaksimalkan bisnisnya di tahun ini. Pandemi Covid-19 sebenarnya turut berimbas kepada pasar komponen mobil dan motor.

Wanny Wijaya, Direktur AUTO di tahun 2020 ini kondisi untuk pasar otomotif stagnan cenderung menurun. "Namun kami optimistis masih ada peluang untuk segmen perdagangan dan after market," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/8).

Salah satunya lewat saluran penjualan digital, dimana selama pandemi ini aktivitas belanja online memang cenderung meningkat di semua sektor. Kenaikan aktivitas belanja online tersebut tidak dipungkiri Wanny dialami oleh AUTO.


Baca Juga: Industri Komponen Otomotif Ikut Tersendat karena Mengekor Penjualan Mobil Baru

"Tentunya perawatan untuk kendaraan tetap harus dilakukan, terutama untuk beberapa komponen suku cadang ada yang tidak bisa ditunda penggantiannya, seperti aki dan oli," terangnya. Perusahaan telah memiliki e-commerce-nya sendiri yang menampung berbagai produk onderdil Astra.

Tak hanya itu perusahaan secara aktif bekerja sama dengan marketplace lainnya. Terkait dengan target penjualan online, manajemen belum dapat membeberkan lebih lanjut sebab tampaknya porsi penjualan online belum begitu besar.

Mengenai kondisi pasar komponen suku cadang, Wanny menyebutkan tentu sebagai salah satu pemainnya AUTO harus melihat juga bagaimana kondisi pasar otomotif baik mobil maupun motor. "Adanya pandemi ini tentu berimbas ke berbagai industri dan bisnis di seluruh dunia termasuk Indonesia, tidak hanya Astra Otoparts saja," katanya.

Berkaca pada laporan keuangan kuartal kedua tahun ini, pendapatan bersih AUTO tercatat senilai Rp 5,65 triliun atau turun 27,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan beban pokok penjualan turut susut 23,2% secara tahunan menjadi Rp 5,01 triliun.

Baca Juga: Utilisasi digital Astra Otoparts (AUTO) semakin meningkat selama pandemi corona

Sehingga laba kotor yang tercatat di kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp 641,69 miliar, anjlok 39% dibandingkan kuartal II-2019 kemarin yang memperoleh Rp 1,05 triliun. Sementara itu pos beban lainnya turut melonjak, alhasil AUTO memperoleh rugi bersih senilai Rp 296,09 miliar di semester pertama tahun ini, padahal paruh pertama tahun lalu perusahaan memperoleh laba bersih Rp 245,68 miliar.

Segmen penjualan pihak ketiga lokal mendominasi bisnis AUTO sebanyak 64% atau senilai Rp 3,62 triliun, namun jumlah ini turun 15,4% secara tahunan. Sedangkan penjualan pihak ketiga ekspor tercatat Rp 489,75 miliar di paruh pertama tahun 2020 atau anjlok 26,5% dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang mencatatkan nilai Rp 666,24 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .