Astra Sedaya Akan Menerbitkan Obligasi Rp 1 Triliun Untuk Modal Kerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Sedaya Finance akan menerbitkan obligasi Rp 1 triliun. Obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2023 ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance dengan target dana Rp 12 triliun.

"Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran obligasi ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk modal kerja seluruh kegiatan usaha perusahaan yang mencakup investasi, modal kerja, multiguna, sewa operasi, kegiatan pembiayaan syariah, dan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan," ungkap Astra Sedaya dalam prospektus ringkas yang diterbitkan Senin (9/10).

Pada tahap pertama, Astra Sedaya menerbitkan Rp 2,5 triliun. Untuk tahap kedua ini, Astra Sedaya akan menerbitkan obligasi dalam tiga seri.


Obligasi seri A memiliki nilai pokok Rp 188,54 miliar. Obligasi dengan tenor 370 hari ini menawarkan tingkat bunga tetap 6,05%.

Obligasi seri B memiliki nilai pokok Rp 750,62 miliar. Obligasi dengan tenor 3 tahun ini menawarkan tingkat bunga tetap 6,40%.

Obligasi seri C memiliki nilai pokok Rp 60,83 miliar. Obligasi dengan tenor 5 tahun ini menawarkan tingkat bunga tetap 6,45%.

Baca Juga: GIIAS Surabaya 2023: Layanan Pembiayaan Astra Financial Dorong Pertumbuhan Otomotif

Obligasi ini mengantongi peringkat AAA dari Fitch Ratings Indonesia. Astra Sedaya menunjuk tujuh penjamin emisi atau underwriter obligasi. Ketujuh underwriter ini adalah BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Indo Premier Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

Astra Sedaya akan menawarkan obligasi ini pada 19-20 Oktober 2023. Penjatahan obligasi akan dilakukan pada 23 Oktober 2023. 

Sedangkan pengembalian uang pemesanan sekaligus distribusi obligasi secara elektronik dilakukan pada 25 Oktober. Astra Sedaya akan mencatatkan obligasi di Bursa Efek Indonesia pada 26 Oktober 2023.

Baca Juga: Multifinance Kejar Target Lewat Pameran

Astra Sedaya mencatat pendapatan bersih Rp 3,19 triliun pada semester pertama tahun ini. Pendapatan Astra Sedaya naik 6,69% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu Rp 299 triliun.

Laba bersih Astra Sedaya melesat 35% menjadi Rp 917 miliar dari sebelumnya Rp 678 miliar. Selain karena peningkatan pendapatan, lonjakan laba Astra Sedaya dipicu oleh penurunan 45,78% pada penyisihan kerugian penurunan nilai menjadi hanya Rp 476 miliar dari sebelumnya Rp 878 miliar.

Piutang pembiayaan konsumen Astra Sedaya di akhir semester pertama mencapai Rp 30,95 triliun. Sedangkan pembiayaan murabahah mencapai Rp 1,61 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati