KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Sedaya Finance (ASF) menghitung, kebutuhan dana di tahun ini untuk disalurkan sebagai pembiayaan mobil hingga alat berat, mencapai Rp 22 triliun. Dana ini rencananya didapatkan dari joint venture 30%, 40% dari pinjaman bank, dan 30% dari obligasi. Obligasi yang berasal dari lokal disebut ASF masih menjadi sumber pendanaan yang paling kompetitif. Pada semester satu tahun ini, ASF masih memiliki utang jatuh tempo pada 13 Maret 2018 sebesar Rp 1 triliun. Direktur ASF Samuel Manasseh mengungkapkan pihaknya akan membayar utang tersebut melalui dana yang datang dari nasabah. “Selain itu ada pendanaan bilateral akan kita pakai juga,” katanya saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (29/1).
Astra Sedaya Finance menargetkan pembiayaan Rp 22 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Sedaya Finance (ASF) menghitung, kebutuhan dana di tahun ini untuk disalurkan sebagai pembiayaan mobil hingga alat berat, mencapai Rp 22 triliun. Dana ini rencananya didapatkan dari joint venture 30%, 40% dari pinjaman bank, dan 30% dari obligasi. Obligasi yang berasal dari lokal disebut ASF masih menjadi sumber pendanaan yang paling kompetitif. Pada semester satu tahun ini, ASF masih memiliki utang jatuh tempo pada 13 Maret 2018 sebesar Rp 1 triliun. Direktur ASF Samuel Manasseh mengungkapkan pihaknya akan membayar utang tersebut melalui dana yang datang dari nasabah. “Selain itu ada pendanaan bilateral akan kita pakai juga,” katanya saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (29/1).