Astra Sedaya Utang US$ 92 Juta buat Ekspansi



JAKARTA. Penurunan penjualan mobil tak menyurutkan PT Astra Sedaya Finance (ASF) untuk menggenjot target pembiayaan tahun ini. Untuk membiayai ekspansi pembiayaan tahun depan, ASF telah mengantongi utang dari sindikasi tujuh bank asing senilai US$ 92 juta pada Oktober 2008 lalu.

Presiden Direktur Astra Sedaya Finance Benny Tjoeng Senin (10/11) mengakui, kebutuhan penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor di ASF cukup tinggi. Karena itu, mereka memilih sumber pembiayaan dari bank asing dalam jumlah lumayan besar karena penawaran bunganya masih sangat menarik. "Bunganya 2% di bawah London Inter-Bank Offered Rate," katanya.

Utang dalam bentuk dolar yang setara dengan Rp 1 triliun itu mereka peroleh dari konsorsium Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Chinatrust Commercial Bank, Mizuho Corporate Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corp, Export-Import Bank Tiongkok, Bank of China, dan Mega International Commercial Bank. Adapun jangka waktu pengembalian selama tiga tahun.


Benny menjelaskan, ASF akan menggunakan semua pinjaman dari tujuh bank asing itu sebagai sumber pendanaan kredit kendaraan bermotor hingga awal tahun depan.

Hingga akhir September 2008, ASF berhasil membukukan angka pembiayaan sebesar Rp 11 triliun. Angka ini masih lebih rendah dari target yang mereka buat hingga akhir tahun yaitu Rp 13,5 triliun. Awalnya, target tersebut memang hanya Rp 12,5 triliun. Tapi, melihat permintaan yang besar akhirnya ASF menaikan target.

Setelah mengantongi utang dari bank asing ini, bukan berarti ASF mereka tidak melakukan pinjaman dari bank dalam negeri. Saat ini masih ada beberapa komitmen pinjaman dari beberapa bank dalam negeri yang belum selesai. "Karena komitmen belum semuanya kami gunakan, maka belum ada keinginan untuk melakukan komitmen lagi," kata Benny.

Guna melancarkan ekspansi pembiayaan mereka ke daerah-daerah, ASF juga getol membuka kantor baru di daerah. Untuk memperluas usaha ini, ASF akan menggunakan modal sendiri.

Sepanjang Januari-Oktober 2008, ASF telah membuka 6 cabang baru. Rencananya hingga akhir tahun ini, mereka berencana untuk membuka dua cabang lagi. Tahun depan ASF berencana membuka lebih banyak cabang dibandingkan 2008 ini, yaitu 10 cabang lagi yang berlokasi di luar Pulau Jawa.

Meski gencar ekspansi, Benny mengakui akan terjadi penurunan pembiayaan otomotif pada tahun depan. Sebab beberapa analis memperkirakan penjualan mobil akan merosot 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie