JAKARTA. Bisnis penyedia air minum yang dikendalikan oleh PT Astratel Nusantara memang tak berkontribusi besar pada pendapatan PT Astra International Tbk (ASII). Meski demikian, Astra mengaku tidak akan menjual saham di PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). “Hingga saat ini, kami belum berubah, komitmen kami di Palyja masih tetap sama, kami juga tidak pernah bilang mau jual,” tegas Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII, kepada KONTAN. Ini sekaligus membantah kabar bahwa Manila Water Company Inc akan mengakuisisi 100% saham Palyja. Sebelumnya, KONTAN menulis, Manila Water berniat mengakuisisi seluruh kepemilikan saham Palyja. Astra, melalui Astratel, menguasai 49% saham Palyja, sedangkan sisanya dimiliki Suez Environment. Berdasarkan laporan keuangan Astra sepanjang tahun lalu, kontribusi bisnis infrastruktur dan logistik termasuk Palyja sebesar Rp 7,42 triliun. Bisnis infrastruktur ini juga termasuk bisnis jalan tol, rental mobil dan lainnya. Tahun lalu, pendapatan ASII naik 15,68% menjadi Rp 188,05 triliun dan laba bersih ASII naik 9,18% menjadi Rp 19,42 triliun (baca juga halaman 20).
Astra tidak akan menjual saham PAM Lyonnaise Jaya
JAKARTA. Bisnis penyedia air minum yang dikendalikan oleh PT Astratel Nusantara memang tak berkontribusi besar pada pendapatan PT Astra International Tbk (ASII). Meski demikian, Astra mengaku tidak akan menjual saham di PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). “Hingga saat ini, kami belum berubah, komitmen kami di Palyja masih tetap sama, kami juga tidak pernah bilang mau jual,” tegas Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII, kepada KONTAN. Ini sekaligus membantah kabar bahwa Manila Water Company Inc akan mengakuisisi 100% saham Palyja. Sebelumnya, KONTAN menulis, Manila Water berniat mengakuisisi seluruh kepemilikan saham Palyja. Astra, melalui Astratel, menguasai 49% saham Palyja, sedangkan sisanya dimiliki Suez Environment. Berdasarkan laporan keuangan Astra sepanjang tahun lalu, kontribusi bisnis infrastruktur dan logistik termasuk Palyja sebesar Rp 7,42 triliun. Bisnis infrastruktur ini juga termasuk bisnis jalan tol, rental mobil dan lainnya. Tahun lalu, pendapatan ASII naik 15,68% menjadi Rp 188,05 triliun dan laba bersih ASII naik 9,18% menjadi Rp 19,42 triliun (baca juga halaman 20).