Astratel perbesar porsi di jalan tol Semarang-Solo



JAKARTA. PT Astratel Nusantara semakin memperkuat eksistensi di bisnis jalan tol. Setelah mengakuisisi 45% saham jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) senilai Rp 2,5 triliun, anak usaha Grup Astra International ini kembali ekspansi dengan menambah kepemilikan saham di ruas jalan tol Semarang-Solo, dari semula 25% menjadi 40%.

Astratel menambah kepemilikan di ruas tol sepanjang 72,6 kilometer (km) tersebut dengan mengakuisisi saham PT Trans Marga Jateng (TMJ), selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pengelola tol tersebut, dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Nilai transaksi akuisisi tersebut mencapai Rp 780 miliar.

Artinya, Astratel sudah merobek kocek sekitar Rp 3,28 triliun untuk ekspansi di bisnis jalan tol sepanjang lima bulan pertama tahun ini. Sepanjang 2017, perusahaan ini menyiapkan total belanja modal di bisnis ini sekitar Rp 4 triliun.


Wiwiek D Santoso, Direktur Astratel Nusantara, menyatakan pihaknya akan terus ekspansi di bisnis jalan tol, dengan target bisa mengelola 500 kilometer jalan tol hingga tahun 2020 nanti. Saat ini, Astrtel baru memiliki enam ruas jalan tol sepanjang 342,7 km. "Kami tetap melihat kesempatan. Jika ada tol yang menarik selalu kami pertimbangkan," kata Wiwiek kepada KONTAN, Rabu (7/6).

Salah satunya, melihat peluang mengakuisisi ruas jalan tol PT Waskita Toll Road, seperti ruas jalan tol Pejagan-Pemalang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono. Tapi manajemen Astratel belum memutuskan apakah bakal mengakuisisi ruas tol tersebut.

Selain itu, Astratel masih mengkaji, bila ada ruas jalan tol anyar yang ditenderkan, ternyata punya potensi bisnis yang bisa masuk perhitungan perusahaan ini. "Jadi dua-duanya kami kaji bila menarik secara bisnis," tuturnya.

Pendapatan menanjak

Sambil melihat kesempatan, Astratel juga bakal fokus menyelesaikan konstruksi ruas jalan tol yang masih tahap pembangunan. Nanti, dari sisa belanja modal yang sebesar Rp 720 miliar, terpakai untuk menyelesaikan konstruksi proyek jalan tol.

Sementara imbas ekspansi bisnis sejak awal tahun ini diproyeksikan membawa hasil positif bagi Astratel. Manajemen perusahaan ini optimistis, adanya tambahan kepemilikan di dua ruas jalan tol tersebut membuat pendapatan perusahaan ini pada tahun 2017 bisa melonjak hingga 50% dibandingkan tahun lalu.

Dari enam ruas tol milik Astratel, baru dua ruas yang sudah beroperasi penuh, yakni Tangerang-Merak sepanjang 72,4 km dan Cipali sepanjang 116 km. Menurut Wiwiek, trafik jalan tol Tangerang-Merak terus mengalami pertumbuhan. "Pertumbuhan trafik cukup baik sekitar 3,5% saat ini. Kami juga lagi tambah lajur empat di ruas itu dan untuk lajur Cikupa-Bitung ditargetkan selesai akhir tahun ini," terangnya.

Sementara ruas Mojokerto-Kertosono sepanjang 40,5 km yang dikelola PT Marga Harjaya Infrastruktur baru beroperasi di seksi I dan seksi III. Seksi II ditargetkan beroperasi saat Lebaran nanti. Sedangkan seksi IV akan selesai dibangun tahun ini, tapi tidak akan dioperasikan sebelum ruas jalan tol Solo-Kertosono beroperasi.

Sedangkan ruas keempat adalah Semarang-Solo. Seksi I dan II dari ruas ini sudah beroperasi. Seksi III akan beroperasi penuh saat Lebaran. sedangkan konstruksi seksi IV dan V masih kecil meskipun lahan sudah aman 100%.

Adapun ruas Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km yang dikelola PT Marga Trans Nusantara baru mulai konstruksi Mei lalu. Pembangunan ruas ini memang lambat karena terkendala dari sisi pembebasan lahan. Wiwiek bilang, saat ini lahan yang bebas baru mencapai 85%.

Adapun ruas keenam, Serpong- Balaraja sepanjang 30 km yang dikelola PT Trans Bumi Serbaraja. Astratel menguasai 25% saham tol yang baru dimenangkan pada Maret 2016 lalu. Saat ini, proyek tersebut masih dalam proses penetapan lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini