JAKARTA. PT Astratel Nusantara tengah berusaha untuk semakin melebarkan sayap di sektor logistik migas. Anak usaha PT Astra Internasional Tbk itu berniat menjadikan pelabuhan yang dimilikinya di Kalimantan Timur sebagai pusat logistik berikat. Kini melalui anak usahanya PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (Eastkal Supply Base), perseroan sedang mengajukan izin ke pemerintah. “Begitu keluar paket kebijakan II, kami langsung melihat ini menjadi peluang. Sekarang kami sedang menunggu lamaran kami diterima atau tidak,” kata Arya Soemali, Direktur PT Astratel Nusantara kepada Kontan beberapa waktu lalu. Menurutnya saat ini pihaknya tengah menunggu diterbitkannya penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai pusat logistik berikat khusus BBM, LPG dan Crude oil. Diperkirakan bleid baru tersebut diperkirakan akan keluar pada bulan November nanti. Setelah aturan baru itu keluar nasib permohoan pusat logistik berikat bisa diputuskan.
Astratel siap bangun pusat logistik berikat
JAKARTA. PT Astratel Nusantara tengah berusaha untuk semakin melebarkan sayap di sektor logistik migas. Anak usaha PT Astra Internasional Tbk itu berniat menjadikan pelabuhan yang dimilikinya di Kalimantan Timur sebagai pusat logistik berikat. Kini melalui anak usahanya PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (Eastkal Supply Base), perseroan sedang mengajukan izin ke pemerintah. “Begitu keluar paket kebijakan II, kami langsung melihat ini menjadi peluang. Sekarang kami sedang menunggu lamaran kami diterima atau tidak,” kata Arya Soemali, Direktur PT Astratel Nusantara kepada Kontan beberapa waktu lalu. Menurutnya saat ini pihaknya tengah menunggu diterbitkannya penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai pusat logistik berikat khusus BBM, LPG dan Crude oil. Diperkirakan bleid baru tersebut diperkirakan akan keluar pada bulan November nanti. Setelah aturan baru itu keluar nasib permohoan pusat logistik berikat bisa diputuskan.