Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) lakukan refinancing pinjaman Credit Suisse



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mendapatkan dana US$ 235 juta dari kreditor asing yaitu Barossa Assets Ltd. dan Goldman Sachs Asia Strategic Pte. Ltd. pada akhir tahun kemarin. Dana ini digunakan untuk membiayai kembali fasilitas pinjaman Credit Suisse di Nixon Investments Pte Ltd.

Ray Anthony Gerungan, Presiden Direktur Astrindo menyampaikan bahwa pembiayaan kembali ini memungkinkan Astrindo untuk fokus pada peluang pertumbuhan dan membangun arus kas yang kuat.

Selain itu, ia menambahkan perolehan pendanaan ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang tinggi terhadap kinerja keuangan dan arus kas emiten berkode saham BIPI tersebut.


Sebagai informasi, perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan transportasi batubara dan konsisten di industri infrastruktur energi terintegrasi.

Lebih lanjut sambungnya, dana ini dimanfaatkan untuk melunasi seluruh pinjaman anak perusahaan, Nixon Investments Pte Ltd. yang pada awalnya diperoleh dari Credit Suisse AG Singapura pada tahun 2012 dan telah direstrukturisasi pada tahun 2014.

Meskipun dilakukan restrukturisasi, ia menjelaskan pada dasarnya BIPI berada pada posisi current dalam pembayaran keseluruhan di sepanjang tahun 2018, yang mana hal ini memberikan keyakinan kepada para pemberi pinjaman terhadap Astrindo.

Aksi korporasi ini merupakan bagian dari upaya BIPI dalam memperbaiki posisi neraca dan meningkatkan likuiditas keuangan menjadi lebih baik lagi.

"Tujuan kami adalah untuk membangun lebih banyak aset dan secara substansial meningkatkan tingkat pendapatan kami, yang selama mengalami pembatasan dikarenakan kondisi dan syarat dari utang kami" ungkapnya dalam siaran pers.

Michael Wong, Direktur Keuangan Astrindo, mengatakan salah satu fokus BIPI pada saat ini adalah untuk meningkatkan nilai ekuitas BIPI melalui pembiayaan kembali hutang perusahaan.

Dengan pembiayaan kembali ini, sambungnya, akan memberikan penghematan sebesar US$ 7-10 juta per tahun yang didapatkan murni dari bunga. 

"Keberhasilan refinancing ini adalah bagian dari komitmen Perusahaan untuk terus mengoptimalkan semua potensinya, dan untuk mencapai kinerja yang lebih besar, sejalan dengan upaya perusahaan untuk fokus pada bisnis infrastruktur energi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi