Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) Targetkan Pendapatan US$ 500 Juta pada 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) optimistis menargetkan pendapatan dan laba bersih di 2023 masing-masing sebesar US$ 500 juta dan US$ 43 juta.

Corporate Secretary BIPI Kurniawati Budiman mengatakan melihat pencapaian kinerja di kuartal I-2023, BIPI menargetkan pendapatan dan laba di akhir tahun masing-masing mencapai US$ 500 juta dan US$ 43 juta.

"Kami berkeyakinan kinerja BIPI bisa lebih dari itu karena sekarang memiliki Nusantara Mining Ltd yang memiliki produksi batubara sendiri dan melakukan penjualan langsung kepada para pelanggan," Jelasnya kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu. 


Selain itu, Kurniawati mengatakan ke depannya BIPI sedang melakukan pengkajian terkait beberapa aksi korporasi yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja di 2023.

Baca Juga: Private Placement Astrindo (BIPI) Kelar dan Sudah Dicatatkan di BEI

Adapun, BIPI telah melakukan penambahahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan saham baru seri A sebanyak 2,79 miliar lembar dengan harga pelaksanaan Rp 132 per saham sehingga total pembelian sebesar Rp 368 miliar. 

Kurniawati mengatakan BIPI melakukan private placement untuk memperkuat struktur permodalan dalam mendukung bisnis dan telah dilakukan pada tanggal 19 Mei 2023, setelah sebelumnya private placement ini telah dilakukan pada tanggal 9 Mei 2023. 

"Harga pelaksanaan private placement ini sebesar Rp 132. Adapun target dana dari private placement tanggal 19 Mei 2023 ini adalah semaksimalnya yaitu Rp 368,52 miliar," jelasnya. 

Kurniawati mengatakan sekitar 40% dana dari private placement akan digunakan untuk pengembangan dan ekspansi usaha melalui penyertaan modal akuisisi atau kerja sama pada proyek-proyek potensial. Dan sisanya, 60%, untuk modal kerja, yaitu biaya operasional.

 
BIPI Chart by TradingView

Kurniawati mengatakan pelaksanaan private placement ini dilakukan oleh pemegang saham utama BIPI yaitu PT Indotambang Perkasa.

Menurut Kurniawati aksi korporasi ini akan menyebabkan perubahan komposisi kepemilikan saham. Adapun persentase kepemilikan saham para pemegang saham sebelum private placement dibandingkan setelah private placement ini akan terdilusi maksimal sebesar 9,09%. 

"Dampak fundamental bagi Perseroan adalah peningkatan asset dan ekuitas Perseroan pada jumlah yang sama dengan hasil private placement tanggal 19 Mei 2023 ini adalah sebesar Rp 368,52 miliar,"jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .