Astrindo Nusantara Targetkan Volume Barging Batubara Mencapai Kisaran 70 Juta Ton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) menargetkan volume barging atau penanganan batubara tahun ini di kisaran 70-an juta ton.

Sekretaris Perusahaan BIPI Kurniawati Budiman menjelaskan, untuk tahun ini sejumlah strategi disiapkan oleh perusahaan. 

Menurutnya, BIPI berupaya agar aset dapat selalu siap untuk beroperasi dengan efektif dan efisien. Di saat bersamaan, perusahaan juga senantiasa mengkaji peluang ekspansi lokasi penambangan dengan turut mempertimbangkan harga komoditas batubara yang saat ini masih tinggi.


Baca Juga: Emiten Jasa Pertambangan Berkomitmen Menjaga Kinerja Operasional Tahun Ini

"Dari sisi produksi, Perseroan masih tetap melanjutkan target volume barging di 70 jutaan (ton)," ungkap Kurniawati kepada Kontan, Senin (9/5).

Target ini tak berbeda jauh dengan realisasi volume barging batubara pada 2021 yang mencapai 71,95 juta ton.

Kurniawati memastikan saat ini manajemen masih melakukan kajian untuk target pendapatan dan laba bersih serta alokasi capex pada tahun ini. Menurutnya, para klien BIPI saat ini masih dihadapkan pada tantangan cuaca dimana curah hujan yang tinggi turut memberi dampak pada proses produksi.

 
BIPI Chart by TradingView

"Curah yang masih tinggi sehingga ada kesulitan dalam mengeluarkan batubara," kata Kurniawati.

Faktor cuaca ini pun menjadi salah satu penyebab penurunan kinerja BIPI untuk tahun 2021 lalu. Merujuk laporan keuangan BIPI, pendapatan pada tahun 2021 tercatat sebesar US$ 65,58 juta. Jumlah ini turun 16,46% year on year (yoy) dari raihan tahun 2020 sebesar US$ 78,51 juta.

Adapun, BIPI membukukan laba bersih sebesar US$ 14,31 juta pada 2021 lalu. Raihan ini mengalami penurunan 29,54% yoy dimana pada 2020 lalu BIPI mencetak laba bersih sebesar US$ 20,31 juta. "Faktor utama penyebabnya adalah penurunan volume barging batubara karena curah hujan yang cukup tinggi di sepanjang tahun 2021," pungkas Kurniawati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .