PALU. Seorang astronot berkebangsaan Belanda yang sudah dua kali mendarat ke bulan, Andre Kuipers memantau Gerhana Matahari Total (GMT) dari lapangan sepakbola Kotapulu, Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3). Pria yang tergabung dalam Badan Antariksa Eropa (European Space Agency-ESA) tersebut pertama kali melakukan ekspedisi ke bulan pada 2004, selanjutnya melakukan hal yang sama pada 2012. Meski baru pertama kali menginjakkan kaki di Sulawesi Tengah guna memantau langsung GMT, ia memuji Kota Palu sebagai tempat yang ditetapkan oleh Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika sebagai salah satu titik pemantauan GMT karena lokasinya cukup strategis.
Astronot asal Belanda ikut nobar gerhana di Sigi
PALU. Seorang astronot berkebangsaan Belanda yang sudah dua kali mendarat ke bulan, Andre Kuipers memantau Gerhana Matahari Total (GMT) dari lapangan sepakbola Kotapulu, Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3). Pria yang tergabung dalam Badan Antariksa Eropa (European Space Agency-ESA) tersebut pertama kali melakukan ekspedisi ke bulan pada 2004, selanjutnya melakukan hal yang sama pada 2012. Meski baru pertama kali menginjakkan kaki di Sulawesi Tengah guna memantau langsung GMT, ia memuji Kota Palu sebagai tempat yang ditetapkan oleh Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika sebagai salah satu titik pemantauan GMT karena lokasinya cukup strategis.