KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asumsi dasar ekonomi makro yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mulai bergeser. Salah satunya, pemerintah menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 5,3%. Pertumbuhan ekonomi ini berpotensi bisa turun hingga 5%. Asal tahu saja, Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 dari sebelumnya 5,3% menjadi 5%. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini, diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun depan. Untuk itu, sudah seharusnya asumsi yang ada dalam APBN 2023, disesuaikan agar anggaran tetap kredibel. Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Anggaran (Banggar) Said Abdullah mengatakan, tidak mudah dalam mengubah asumsi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Menurutnya, perlu mekanisme dan indikator untuk mengubah asumsi APBN.
Asumsi Dasar Ekonomi Makro di 2023 Terancam Meleset, Ini Kata Ketua Banggar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asumsi dasar ekonomi makro yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mulai bergeser. Salah satunya, pemerintah menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 5,3%. Pertumbuhan ekonomi ini berpotensi bisa turun hingga 5%. Asal tahu saja, Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 dari sebelumnya 5,3% menjadi 5%. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini, diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun depan. Untuk itu, sudah seharusnya asumsi yang ada dalam APBN 2023, disesuaikan agar anggaran tetap kredibel. Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Anggaran (Banggar) Said Abdullah mengatakan, tidak mudah dalam mengubah asumsi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Menurutnya, perlu mekanisme dan indikator untuk mengubah asumsi APBN.