Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan inflasi April 2015 sebesar 0,36% pada Senin (4/5) lalu. Inflasi bulanan sebesar itu bisa dibilang relatif terkendali, apalagi pemerintah baru saja menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 28 Maret 2015 lalu. Meski demikian, jika kita hitung sejak April 2014 lalu (setahun), inflasi per April 2015 ini masih terbilang tinggi, yaitu 6,79%. Bandingkan dengan asumsi makro APBN-Perubahan 2015 yang menargetkan angka inflasi 2015 hanya sebesar 5% plus minus 1%. Secara bulanan, inflasi April 2015 ini juga relatif lebih tinggi daripada April tahun lalu dan April 2013. Pada April 2013 BPS mencatatkan deflasi 0,1%. April 2014 tahun lalu BPT membubuhkan angka deflasi 0,02%. (Baca: JK tak masalah April catat inflasi)
Asumsi inflasi tetap bisa terpenuhi, asalkan...
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan inflasi April 2015 sebesar 0,36% pada Senin (4/5) lalu. Inflasi bulanan sebesar itu bisa dibilang relatif terkendali, apalagi pemerintah baru saja menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 28 Maret 2015 lalu. Meski demikian, jika kita hitung sejak April 2014 lalu (setahun), inflasi per April 2015 ini masih terbilang tinggi, yaitu 6,79%. Bandingkan dengan asumsi makro APBN-Perubahan 2015 yang menargetkan angka inflasi 2015 hanya sebesar 5% plus minus 1%. Secara bulanan, inflasi April 2015 ini juga relatif lebih tinggi daripada April tahun lalu dan April 2013. Pada April 2013 BPS mencatatkan deflasi 0,1%. April 2014 tahun lalu BPT membubuhkan angka deflasi 0,02%. (Baca: JK tak masalah April catat inflasi)