KONTAN.CO.ID - Pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan Komisi XI DPR menyepakati sejumlah asumsi dasar makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Walau sudah disepakati, namun fraksi-fraksi di Komisi XI DPR pesimistis dengan angka-angka itu. Alasannya, dengan kondisi yang masih lesu tahun ini, target asumsi makro 2018 terlalu ambisius sehingga susah terealisasi. Kesepakatan yang dihasilkan di rapat kerja DPR pada Senin (11/9) adalah asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% dan inflasi sebesar 3,5%. Angka itu sama dengan usulan pemerintah sebelumnya. Sementara kurs rupiah disepakati Rp 13.400 per dollar Amerika Serikat (AS) lebih kuat dari usulan sebelumnya Rp 13.500 per dollar AS dan tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan sebesar 5,2%, lebih rendah dari usulan sebelumnya yang sebesar 5,3%. Anggota Komisi XI Fraksi Partai Gerindra Kardaya Warnika bilang, berkaca dari realisasi pertumbuhan ekonomi hingga semester I-2017 sebesar 5,01% dan proyeksi hingga akhir tahun sebesar 5,17%, maka tahun depan pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya bisa 5,3%.
Asumsi makro 2018 susah terealisasi
KONTAN.CO.ID - Pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan Komisi XI DPR menyepakati sejumlah asumsi dasar makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Walau sudah disepakati, namun fraksi-fraksi di Komisi XI DPR pesimistis dengan angka-angka itu. Alasannya, dengan kondisi yang masih lesu tahun ini, target asumsi makro 2018 terlalu ambisius sehingga susah terealisasi. Kesepakatan yang dihasilkan di rapat kerja DPR pada Senin (11/9) adalah asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% dan inflasi sebesar 3,5%. Angka itu sama dengan usulan pemerintah sebelumnya. Sementara kurs rupiah disepakati Rp 13.400 per dollar Amerika Serikat (AS) lebih kuat dari usulan sebelumnya Rp 13.500 per dollar AS dan tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan sebesar 5,2%, lebih rendah dari usulan sebelumnya yang sebesar 5,3%. Anggota Komisi XI Fraksi Partai Gerindra Kardaya Warnika bilang, berkaca dari realisasi pertumbuhan ekonomi hingga semester I-2017 sebesar 5,01% dan proyeksi hingga akhir tahun sebesar 5,17%, maka tahun depan pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya bisa 5,3%.