Asumsi makro pemerintah sesuai target, kecuali ICP



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam realisasi APBNP 2017, pemerintah melaporkan pertumbuhan ekonomi selama 2017 sebesar 5,05%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan target yang sebesar 5,2%.  Sementara itu, laju inflasi selama tahun lalu sebesar 3,6% year on year (yoy), masih sesuai dengan kisaran target 4 plus minus 1% atau 4,3% (yoy) pada tahun 2017. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi asumsi makro tersebut masih sesuai dalam kisaran target pemerintah, bahkan laju inflasi berada di bawah target.  "Hari ini BPS mengumumkan inflasi, di bawah 4% jauh dibanding yang diprediksi BI. Memang tren 2017 yang berkontribusi paling tinggi adalah administered prices, terutama pada saat kenaikan harga listrik. Namun, volatile food dan dari sisi core inflation cukup stabil. Bahkan volatile food mengalami penurunan tajam," ujar Sri Mulyani dalam di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (2/1).  Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama 2017 sebesar Rp 13.384 per dolar AS. Nilai ini juga masih sesuai dengan target yang sebesar Rp 13.400 per dolar AS.  Tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5%. Angka ini juga masih di bawah target pemerintah dalam APBN-P 2017 sebesar 5,2%.  Meski begitu, harga minyak mentah atau ICP tercatat sebesar USD$ 50/barel. Angka ini meleset dari target yang sebesar US$ 48/barel.  Selanjutnya, lifting minyak bumi sebesar 801.000 barel/hari, masih di bawah target APBN-P 2017 yang sebesar 815.000 barel/hari. Sedangkan lifting gas sebesar 1,129 juta barel setara minyak/hari, masih di bawah target sebesar 1,15 juta barel setara minyak/hari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina