JAKARTA. DPR menilai asumsi pertumbuhan ekonomi 2012 yang dipatok pemerintah tergolong rendah. Hal ini disampaikan beberapa fraksi dalam sidang paripurna DPR, Rabu (25/5).Juru Bicara Partai Golongan Karya Hikmat Tomet menilai, pemerintah seharusnya memanfaatkan momentum untuk lebih ekspansif. "Karena kawasan Asia masih menjadi motor ekonomi dunia dan perekonomian Amerika dan Eropa melambat," katanya.Demikian penilaian fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Fraksi PDIP mengatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 6,5% hingga 6,9% menunjukkan kondisi ekonomi yang stagnan. "Kinerja ekonomi pemerintah belum signifikan di tengah peningkatan APBN," kata Juru Bicara Fraksi PDIP Dolfie.Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengatakan hal senada. Juru Bicara fraksi PKS Andi Rahmat mengatakan, penyusunan asumsi ekonomi makro pemerintah masih sangat berat dan perlu optimisme besar. "Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5-6,9 persen menunjukkan belum adanya terobosan yang dilakukan pemerintah," kata Andi.Fraksi PKS menilai pertumbuhan ekonomi seharusnya bisa menembus 7%. "Fraksi PKS meminta pemerintah untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya lebih serius," katanya. Upaya itu bisa dilakukan dengan revitalisasi sektor-sektor penopang perekonomian rakyat, seperti pertanian dan sektor riil.Sedangkan fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menilai asumsi pertumbuhan ekonomi pemerintah sudah cukup optimis. Hal yang sama disampaikan Juru Bicara Fraksi PPP Wan Abubakar. Abubakar mengatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi sudah optimis namun pertumbuhan sektor riil belum optimal. "Pemerintah harus menjelaskan mengapa makro ekonomi membaik, tapi belum membangkitkan sektor riil," tutupnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Asumsi pertumbuhan ekonomi 2012 dianggap terlalu rendah
JAKARTA. DPR menilai asumsi pertumbuhan ekonomi 2012 yang dipatok pemerintah tergolong rendah. Hal ini disampaikan beberapa fraksi dalam sidang paripurna DPR, Rabu (25/5).Juru Bicara Partai Golongan Karya Hikmat Tomet menilai, pemerintah seharusnya memanfaatkan momentum untuk lebih ekspansif. "Karena kawasan Asia masih menjadi motor ekonomi dunia dan perekonomian Amerika dan Eropa melambat," katanya.Demikian penilaian fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Fraksi PDIP mengatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 6,5% hingga 6,9% menunjukkan kondisi ekonomi yang stagnan. "Kinerja ekonomi pemerintah belum signifikan di tengah peningkatan APBN," kata Juru Bicara Fraksi PDIP Dolfie.Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengatakan hal senada. Juru Bicara fraksi PKS Andi Rahmat mengatakan, penyusunan asumsi ekonomi makro pemerintah masih sangat berat dan perlu optimisme besar. "Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5-6,9 persen menunjukkan belum adanya terobosan yang dilakukan pemerintah," kata Andi.Fraksi PKS menilai pertumbuhan ekonomi seharusnya bisa menembus 7%. "Fraksi PKS meminta pemerintah untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya lebih serius," katanya. Upaya itu bisa dilakukan dengan revitalisasi sektor-sektor penopang perekonomian rakyat, seperti pertanian dan sektor riil.Sedangkan fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menilai asumsi pertumbuhan ekonomi pemerintah sudah cukup optimis. Hal yang sama disampaikan Juru Bicara Fraksi PPP Wan Abubakar. Abubakar mengatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi sudah optimis namun pertumbuhan sektor riil belum optimal. "Pemerintah harus menjelaskan mengapa makro ekonomi membaik, tapi belum membangkitkan sektor riil," tutupnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News