Asumsi rupiah 2018 Rp 13.500, pemerintah tak pede



KONTAN.CO.ID - Ekonom Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono menilai, asumsi rupiah dalam rancangan APBN 2018 yang diusulkan pemerintah sebesar Rp 13.500 per dollar Amerika Serikat (AS) terlalu lemah. Menurut Tony, rupiah di tahun depan seharusnya bisa lebih kuat.

Tony mengatakan, pemerintah kemungkinan memasang asumsi rupiah tersebut lantaran mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) di tahun depan. Namun menurutnya, kenaikan suku bunga acuan tersebut kini tidak lagi menakutkan karena investor sudah memperhitungkan kenaikan itu.

Hal itu membuat arus modal asing mulai masuk lagi ke pasar keuangan domestik. "Rupiah di APBN 2018 Rp 13.500 terlalu lemah, tidak baik juga. Kelihatannya pemerintah tidak pede. Kalau pemerintah tidak pede, gimana market. Harus lebih sedikit pede lah," kata Tony saat ditemui di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Jumat (8/9).


Meski begitu, ia menilai rupiah yang terlalu kuat juga tidak baik bagi neraca perdagangan. Namun Tony memperkirakan jika asumsi rupiah di patok sedikit di bawah Rp 13.000 per dollar AS juga masih wajar. "Let say di bawah Rp 13.000, Rp 12.800 sampai Rp 13.200 itu saya kira ideal," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto