JAKARTA. Mulai tahun ini, Asuransi Astra Buana (AAB) menggenjot pendapatan dari lini asuransi kendaraan mobil bekas. Asuransi yang terkenal dengan merek Garda Oto ini baru saja meluncurkan program "Beli Asuransi Langsung Gratis Asuransi", demi mengerek perolehan premi. Maklum, penguasaan pasar AAB di kendaraan bekas masih kecil, padahal potensi pasarnya besar. Ini sekaligus mengantisipasi melambatnya pertumbuhan premi di asuransi kendaraan baru akibat lesunya penjualan setelah aturan uang muka pada 15 Juni 2012. AAB mengumpulkan pendapatan premi Rp 2,6 triliun, naik 18% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2,2 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari asuransi kendaraan bermotor, yakni 68% alias Rp 1,8 trilun. Sisanya asuransi alat berat, kebakaran, pengangkutan laut, kecelakaan pribadi, rangka kapal, rekayasa, tanggung gugat, serta kecelakaan diri. Di asuransi kendaraan bermotor, roda empat menyumbang sekitar Rp 1,3 triliun, sisanya dari roda dua. Asuransi mobil baru berkontribusi 80%, sedangkan mobil bekas 20%, sedangkan di sepeda motor, hampir seluruhnya adalah kendaraan baru. "Penetrasi kami di asuransi kendaraan bekas masih kecil dan kami berniat menggarap pasar potensial ini," ujar Hendry Yoga, Direktur AAB, Minggu (27/5).
Asuransi Astra Buana serius ke pasar mobil bekas
JAKARTA. Mulai tahun ini, Asuransi Astra Buana (AAB) menggenjot pendapatan dari lini asuransi kendaraan mobil bekas. Asuransi yang terkenal dengan merek Garda Oto ini baru saja meluncurkan program "Beli Asuransi Langsung Gratis Asuransi", demi mengerek perolehan premi. Maklum, penguasaan pasar AAB di kendaraan bekas masih kecil, padahal potensi pasarnya besar. Ini sekaligus mengantisipasi melambatnya pertumbuhan premi di asuransi kendaraan baru akibat lesunya penjualan setelah aturan uang muka pada 15 Juni 2012. AAB mengumpulkan pendapatan premi Rp 2,6 triliun, naik 18% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2,2 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari asuransi kendaraan bermotor, yakni 68% alias Rp 1,8 trilun. Sisanya asuransi alat berat, kebakaran, pengangkutan laut, kecelakaan pribadi, rangka kapal, rekayasa, tanggung gugat, serta kecelakaan diri. Di asuransi kendaraan bermotor, roda empat menyumbang sekitar Rp 1,3 triliun, sisanya dari roda dua. Asuransi mobil baru berkontribusi 80%, sedangkan mobil bekas 20%, sedangkan di sepeda motor, hampir seluruhnya adalah kendaraan baru. "Penetrasi kami di asuransi kendaraan bekas masih kecil dan kami berniat menggarap pasar potensial ini," ujar Hendry Yoga, Direktur AAB, Minggu (27/5).