JAKARTA. Setelah kian lama fokus menggarap segmen korporasi, PT Asuransi Aviva Indonesia akhirnya menyasar segmen ritel. Tahun ini, Aviva Indonesia menargetkan kontribusi ritel terkerek 30% dari tahun sebelumnya hanya 15%. Vice President Direktur Aviva Indonesia Albert Wanandi, mengatakan mereka ingin menyeimbangkan portofolio produk. Untuk mendukung rencana ini, Aviva berencana menambah dua produk baru jenis unitlink dan asuransi kesehatan. Direncanakan semester awal tahun ini kedua produk meluncur di pasaran. "Sudah dapat izin dari Bapepam-LK, produk ini andalan untuk mendongkrak premi," terang Alberth, pada Jumat (13/4). Kehadiran kedua produk diharapkan mampu mengerek premi ritel. Sebab selama ini, kontribusi premi ritel masih mini di Aviva Indonesia. Sebab mereka baru mengandalkan satu produk unitlink yang diluncurkan pertengahan tahun lalu. Aviva Indonesia tidak hanya mengandalkan produk baru untuk mengerek premi. Albert mengatakan, mereka juga tengah merencanakan menambah jalur distribusi lewat direct marketing. Selama ini produk ritel Aviva masih mengandalkan jalur perbankan. Aviva tercatat sudah menjalin kerja sama dengan 12 bank. "Sekarang sedang menjajaki dengan 4 bank baru," sambungnya. Dengan tambahan kerja sama, penjualan ritel makin laris. Maklum selama ini, kontribusi jalur distribusi korporasi dan broker mendominasi, yakni 85% terhadap total perolehan premi. Tambahan bank baru diharapkan membantu peningkatan kontribusi perbankan. Sebagai tambahan, segmen korporasi di Aviva demikian besar sebab mereka mengandalkan produk employ benefit. Tahun lalu, employ benefit berkontribusi 85%, sedangkan asuransi jiwa kredit 10% dan unitlink 5%. Albert menjelaskan, employ benefit besar karena sejak 1998 sudah dikembangkan. Sayang Albert belum bersedia mengungkapkan perolehan premi asuransi ini sepanjang 2011 lalu. Namun dia memastikan kontribusi Aviva Indonesia terbilang kecil. Tetapi seiring pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagus, Albert optimis akan makin bagus.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Asuransi Aviva Indonesia kerek porsi ritel
JAKARTA. Setelah kian lama fokus menggarap segmen korporasi, PT Asuransi Aviva Indonesia akhirnya menyasar segmen ritel. Tahun ini, Aviva Indonesia menargetkan kontribusi ritel terkerek 30% dari tahun sebelumnya hanya 15%. Vice President Direktur Aviva Indonesia Albert Wanandi, mengatakan mereka ingin menyeimbangkan portofolio produk. Untuk mendukung rencana ini, Aviva berencana menambah dua produk baru jenis unitlink dan asuransi kesehatan. Direncanakan semester awal tahun ini kedua produk meluncur di pasaran. "Sudah dapat izin dari Bapepam-LK, produk ini andalan untuk mendongkrak premi," terang Alberth, pada Jumat (13/4). Kehadiran kedua produk diharapkan mampu mengerek premi ritel. Sebab selama ini, kontribusi premi ritel masih mini di Aviva Indonesia. Sebab mereka baru mengandalkan satu produk unitlink yang diluncurkan pertengahan tahun lalu. Aviva Indonesia tidak hanya mengandalkan produk baru untuk mengerek premi. Albert mengatakan, mereka juga tengah merencanakan menambah jalur distribusi lewat direct marketing. Selama ini produk ritel Aviva masih mengandalkan jalur perbankan. Aviva tercatat sudah menjalin kerja sama dengan 12 bank. "Sekarang sedang menjajaki dengan 4 bank baru," sambungnya. Dengan tambahan kerja sama, penjualan ritel makin laris. Maklum selama ini, kontribusi jalur distribusi korporasi dan broker mendominasi, yakni 85% terhadap total perolehan premi. Tambahan bank baru diharapkan membantu peningkatan kontribusi perbankan. Sebagai tambahan, segmen korporasi di Aviva demikian besar sebab mereka mengandalkan produk employ benefit. Tahun lalu, employ benefit berkontribusi 85%, sedangkan asuransi jiwa kredit 10% dan unitlink 5%. Albert menjelaskan, employ benefit besar karena sejak 1998 sudah dikembangkan. Sayang Albert belum bersedia mengungkapkan perolehan premi asuransi ini sepanjang 2011 lalu. Namun dia memastikan kontribusi Aviva Indonesia terbilang kecil. Tetapi seiring pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagus, Albert optimis akan makin bagus.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News