JAKARTA. Iklim pasar saham yang membaik tidak lantas membuat perusahaan asuransi jiwa mengalihkan investasinya ke saham. Sebaliknya, asuransi jiwa memilih investasi yang dinilai lebih aman. Ambil contoh, PT Asuransi Jiwasraya. Hary Prasetyo, Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya mengatakan, sekalipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menembus level 5.000, namun hal itu belum cukup meyakinkan Jiwasraya memburu investasi di saham. "Kami khawatir kondisi saat ini hanya euforia sesaat. Strategi kami lebih pilih saham BUMN. Pilihannya pun hanya BUMN infrastruktur," kata Hary. Porsi investasi saham akan dipertahankan sekitar 10% dari total nilai investasi perusahaan. Sedangkan untuk mengoleksi saham emiten baru akan dilakukan setelah emiten mengeluarkan laporan keuangan semester satu. Jiwasraya hanya akan membeli saham emiten yang dinilai memiliki kinerja baik.
Asuransi belum agresif memburu saham
JAKARTA. Iklim pasar saham yang membaik tidak lantas membuat perusahaan asuransi jiwa mengalihkan investasinya ke saham. Sebaliknya, asuransi jiwa memilih investasi yang dinilai lebih aman. Ambil contoh, PT Asuransi Jiwasraya. Hary Prasetyo, Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya mengatakan, sekalipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menembus level 5.000, namun hal itu belum cukup meyakinkan Jiwasraya memburu investasi di saham. "Kami khawatir kondisi saat ini hanya euforia sesaat. Strategi kami lebih pilih saham BUMN. Pilihannya pun hanya BUMN infrastruktur," kata Hary. Porsi investasi saham akan dipertahankan sekitar 10% dari total nilai investasi perusahaan. Sedangkan untuk mengoleksi saham emiten baru akan dilakukan setelah emiten mengeluarkan laporan keuangan semester satu. Jiwasraya hanya akan membeli saham emiten yang dinilai memiliki kinerja baik.