Asuransi Bintang hindari asuransi kredit



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Asuransi Bintang Tbk menghindari asuransi kredit lantaran ada dugaan persaingan yang tidak sehat.

Presiden Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo mengatakan, Asuransi Bintang pernah berencana untuk masuk ke asuransi kredit pada 2 tahun lalu setelah berhasil mencapai minimum ekuitas Rp 250 miliar.

"Awalnya sebelum perang tarif, premi masih di atas 2%. Ada keinginan untuk masuk ke asuransi kredit. Tapi tidak jadi, karena persaingan tidak sehat sejak tahun lalu dan premi turun ke level 1%. Bahkan ada yang sampai di bawahnya," ujar Widodo.


Menurutnya, resiko asuransi kredit adalah jika tiba-tiba terjadi pemburukan ekonomi, dampak kenaikan NPL akan langsung mempengaruhi ke cadangan dan akan menggerus ke ekuitas.

Hal ini disebabkan oleh tipe pertanggungan yang panjang dengan premi dibayar di muka. Selain itu ada persyaratan pencadangan yang setiap tahun akan digabung dengan pemburukan resiko dibanding dengan cadangan yang tersedia.

Saat ini Asuransi Bintang fokus pada semua lini dengan market differentiation di teknologi dan automation. Lalu ada juga distribusi pekerjaan ke area dengan UMR rendah, seperti Jogja dan Solo.

Perolehan premi Asuransi Bintang sebesar Rp 210,91 miliar per 17 Juli 2019. Capaian tersebut dari bisnis asuransi produk tradisional seperti kebakaran, marine hull, kargo, mesin, dan terorism dengan kontribusi sebesar 77%. Selain itu, ada juga produk varia dan kendaraan jangka panjang dengan kontribusi sebesar 23%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini