Asuransi Bintang mengerek polis ritel



JAKARTA. Asuransi Bintang semakin serius mengerek porsi pemegang polis ritel. Asuransi yang berdiri sejak tahun 1955 ini berniat menggenjot produk asuransi varia dan kendaraan bermotor, dengan menggandeng dua bank dan satu perusahaan pembiayaan.

Zafar Dinesh Idham, Presiden Direktur Asuransi Bintang menjelaskan, dua produk tersebut merupakan andalan di sektor ritel. Tapi, dia enggan membuka nama perusahaan yang digandeng.

Salah salah kelebihan produk ini adalah risiko klaim yang kecil sehingga bisa ditangani sendiri. "Bisa di retensi sendiri, tidak perlu reasuransi," ujar Zafar, akhir pekan lalu.


Asal tahu saja, dari total perolehan 2011 Asuransi Bintang yang sebesar Rp 190 miliar, kontribusi produk ritel, berupa asuransi kendaraan bermotor dan varia masing-masing hanya 25% dan 10%.

Angka ini masih kecil dibanding kontribusi sektor korporasi, seperti asuransi properti yang sebesar 31%, engineering 13%, asuransi terorisme sekitar 12%, dan marine cargo 8%. "Apalagi, perang rate asuransi properti kian mengancam. Lebih baik garap ritel," kata Zafar.

Reniwati Darmakusumah Direktur Pemasaran Asuransi Bintang menambahkan, kerjasama dengan perbankan dan multifinance yang langsung menyasar nasabah akan mengerek segmen non-korporasi. Sebelumnya, perusahaan ini telah menggandeng 11 bank. Dia berharap, porsi asuransi kendaraan bermotor menyumbang 28% dan varia 13% dari total premi 2012.

Asuransi Bintang juga berencana menahan porsi korporasi. Asuransi properti ditargetkan menyumbang 29%, terorisme 10%, engineering 12% dan marine cargo 9%. "Lambat laun, porsi ritel seimbang dengan korporasi," kata Rini

Di 2011, broker dan agen sama-sama menyumbang premi 28% bagi Asuransi Bintang. Sedangkan kantor pemasaran 23%, bank 14%, dan telemarketing menyumbang 7%.

Tahun ini, Asuransi Bintang berencana meningkatkan perolehan premi dari luar daerah. Rencananya, mereka akan menambah dua kantor cabang di Kalimantang Tengah dan Sumatra. Sebelumnya, perusahaan ini sudah memiliki kantor cabang di 20 lokasi.

Sepanjang 2011 lalu, hasil investasi Asuransi Bintang naik 91% menjadi Rp 11,5 miliar. Ditambah kenaikan underwriting, laba bersih mencapai Rp 9 miliar, tumbuh 160,84% dibandingkan 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: