JAKARTA. Kinerja PT Asuransi Himalaya Pelindung sepanjang tahun 2011 lalu masih positif. Premi bruto asuransi umum ini di tahun lalu sebesar Rp 180 miliar alias tumbuh 20% dari tahun sebelumnya. Tahun ini, Himalaya menargetkan pertumbuhan premi di angka sama. Wakil Presiden Direktur Asuransi Himalaya, Budi Hartono Pumomo menghitung, laba Himalaya tahun lalu ikut terkerek 10% menjadi sekitar Rp 7 miliar dari tahun sebelumnya Rp 6,31 miliar. Kontribusi terbesar datang dari asuransi kendaraan bermotor dan properti. Kedua produk asuransi tersebut masing-masing berkontribusi 40%. Sisanya dari asuransi cargo dan surety ship. Sementara untuk jalur distribusi, Himalaya sejauh ini masih mengandalkan kantor pemasaran mereka yang tersebar di 38 lokasi. Tidak heran, kontribusi dari kantor pemasaran terhadap perolehan premi mencapai 50%. Sedangkan dari broker hanya 30%, dan agensi 20%. Budi membeberkan, tahun ini Himalaya mencoba peruntungan dengan menggarap asuransi mikro. Maklum produk asuransi tersebut sudah dipersiapkan sejak tahun lalu. Agar rencana ini berhasil, Himalaya akan menambah jumlah agen sebesar 20% dari jumlah tahun lalu 300 agen. Harapannya dengan agen bertambah pemasaran produk makin meningkat. "Potensi ada di mikro insurance, kami coba masuk," terang Budi, Rabu (8/2).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Asuransi Himalaya tangkap kenaikan laba 10%
JAKARTA. Kinerja PT Asuransi Himalaya Pelindung sepanjang tahun 2011 lalu masih positif. Premi bruto asuransi umum ini di tahun lalu sebesar Rp 180 miliar alias tumbuh 20% dari tahun sebelumnya. Tahun ini, Himalaya menargetkan pertumbuhan premi di angka sama. Wakil Presiden Direktur Asuransi Himalaya, Budi Hartono Pumomo menghitung, laba Himalaya tahun lalu ikut terkerek 10% menjadi sekitar Rp 7 miliar dari tahun sebelumnya Rp 6,31 miliar. Kontribusi terbesar datang dari asuransi kendaraan bermotor dan properti. Kedua produk asuransi tersebut masing-masing berkontribusi 40%. Sisanya dari asuransi cargo dan surety ship. Sementara untuk jalur distribusi, Himalaya sejauh ini masih mengandalkan kantor pemasaran mereka yang tersebar di 38 lokasi. Tidak heran, kontribusi dari kantor pemasaran terhadap perolehan premi mencapai 50%. Sedangkan dari broker hanya 30%, dan agensi 20%. Budi membeberkan, tahun ini Himalaya mencoba peruntungan dengan menggarap asuransi mikro. Maklum produk asuransi tersebut sudah dipersiapkan sejak tahun lalu. Agar rencana ini berhasil, Himalaya akan menambah jumlah agen sebesar 20% dari jumlah tahun lalu 300 agen. Harapannya dengan agen bertambah pemasaran produk makin meningkat. "Potensi ada di mikro insurance, kami coba masuk," terang Budi, Rabu (8/2).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News