JAKARTA. Perolehan premi yang lesu memaksa PT Asuransi Jasa Tania (Jastan) melakukan revisi perolehan premi. Basran Damanik, Direktur Utama Asuransi Jastan menjelaskan, sebelumnya awal tahun perusahaan memproyeksikan perolehan premi mencapai Rp 286 miliar pada tahun ini. Namun perlambatan ekonomi memaksa perusahaan untuk memangkas target perolehan premi hingga 8,7% menjadi Rp 261 miliar sampai akhir tahun. Basran mengakui, terlambatnya pencairan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) menyebabkan pembangunan infrastruktur ikut terkendala. Imbasnya ke perusahaan asuransi umum adalah perolehan premi juga tersendat.
Asuransi Jastan kejar target perolehan premi
JAKARTA. Perolehan premi yang lesu memaksa PT Asuransi Jasa Tania (Jastan) melakukan revisi perolehan premi. Basran Damanik, Direktur Utama Asuransi Jastan menjelaskan, sebelumnya awal tahun perusahaan memproyeksikan perolehan premi mencapai Rp 286 miliar pada tahun ini. Namun perlambatan ekonomi memaksa perusahaan untuk memangkas target perolehan premi hingga 8,7% menjadi Rp 261 miliar sampai akhir tahun. Basran mengakui, terlambatnya pencairan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) menyebabkan pembangunan infrastruktur ikut terkendala. Imbasnya ke perusahaan asuransi umum adalah perolehan premi juga tersendat.